JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus berusaha memperkuat permodalan anak usahanya, BRI Syariah dan BRI Agro Niaga. Kedua bank tersebut akan mendapat suntikan modal dari BRI sebesar Rp 500 miliar di semester II 2015. Menurut Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, pihaknya telah menyelenggarakan Rapat ALCO pada Senin (22/6). Dalam rapat tersebut, disetujui rencana untuk melakukan penambahan suntikan modal kepada BRI Syariah dan BRI Agro Niaga. "Nilainya kurang lebih Rp 500 miliar untuk masing-masing," kata Haru pada KONTAN, di Jakarta, Rabu (24/6). Haru menjelaskan bahwa mekanisme yang ditempuh dalan penambahan modal pada 2 anak usaha BRI tersebut adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau lazim disebut rights issue. Dengan begitu, para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan akan menerima penawaran terlebih dahulu untuk membeli saham pada harga yang telah ditentukan. "Jadi kita membeli sesuai hak kita saja nanti," ujarnya,. Realisasi rights issue BRI pada BRI Syariah dan BRI Agro Niaga direncanakan berlangsung di semester II 2015. "Atau bisa saja direalisasikan di kuartal III 2015 nanti," pungkas Haru. Saat ini modal inti BRI Agro Niaga di kuartal I 2015 baru mencapai Rp 886,04 miliar atau tumbuh 5,98% secara year on year (yoy). Sementara modal inti BRI Syariah di periode yang sama mencapai Rp 1,66 triliun atau tumbuh 1,84% secara yoy. Dengan demikian BRI Agro Niaga masih di kelompok BUKU I (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun), sedangkan BRI Syariah termasuk kelompok BUKU II (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRI suntik modal BRI Syariah dan BRI Agro Niaga
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus berusaha memperkuat permodalan anak usahanya, BRI Syariah dan BRI Agro Niaga. Kedua bank tersebut akan mendapat suntikan modal dari BRI sebesar Rp 500 miliar di semester II 2015. Menurut Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, pihaknya telah menyelenggarakan Rapat ALCO pada Senin (22/6). Dalam rapat tersebut, disetujui rencana untuk melakukan penambahan suntikan modal kepada BRI Syariah dan BRI Agro Niaga. "Nilainya kurang lebih Rp 500 miliar untuk masing-masing," kata Haru pada KONTAN, di Jakarta, Rabu (24/6). Haru menjelaskan bahwa mekanisme yang ditempuh dalan penambahan modal pada 2 anak usaha BRI tersebut adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau lazim disebut rights issue. Dengan begitu, para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan akan menerima penawaran terlebih dahulu untuk membeli saham pada harga yang telah ditentukan. "Jadi kita membeli sesuai hak kita saja nanti," ujarnya,. Realisasi rights issue BRI pada BRI Syariah dan BRI Agro Niaga direncanakan berlangsung di semester II 2015. "Atau bisa saja direalisasikan di kuartal III 2015 nanti," pungkas Haru. Saat ini modal inti BRI Agro Niaga di kuartal I 2015 baru mencapai Rp 886,04 miliar atau tumbuh 5,98% secara year on year (yoy). Sementara modal inti BRI Syariah di periode yang sama mencapai Rp 1,66 triliun atau tumbuh 1,84% secara yoy. Dengan demikian BRI Agro Niaga masih di kelompok BUKU I (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun), sedangkan BRI Syariah termasuk kelompok BUKU II (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News