BRI Syariah akan gunting imbal hasil pembiayaan



JAKARTA. Sejumlah perbankan syariah memproyeksi bakal memotong imbal hasil pembiayaan seiring dengan penurunan BI rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,5% pada pekan lalu. Penurunan imbal hasil juga sejalan dengan berkurangnya biaya dana alias cost of fund industri syariah, karena penurunan imbal hasil deposito.

Salah satu yang berencana menggunting imbal hasil pembiayaan adalah BRI Syariah. Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Indri Tri Handayani, pada semester II 2016, diproyeksi imbal hasil pembiayaan bisa turun 35 bps.

Indri mengatakan, sampai pertengahan Juni 2016, imbal hasil pembiayaan BRI Syariah sudah turun sebesar 184 bps. Penurunan imbal hasil tersebut karena imbal hasil deposito sudah menyusut sebesar 237 bps sejak awal tahun ini.


Dengan penurunan imbal hasil pembiayaan, BRI Syariah berharap bisa mencatatkan pertumbuhanan pembiayaan sebesar 19% pada 2016. Per Mei 2016,  pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah sebesar 11,49% yoy.

Seiring kenaikan pembiayaan, Indri menargetkan pembiayaan bermasalah alias non performing finance (NPF) BRI Syariah tidak lebih dari 3% sampai akhir tahun ini.

Berdasarkan data OJK, sampai Maret 2016, tercatat imbal hasil pembiayaan bagi hasil sudah turun 27 bps yoy menjadi 11,82%. Penurunan imbal hasil pembiayaan ini karena penurunan imbal hasil deposito iB Mudharabah sebesar 99 bps yoy menjadi 6,53%.

Tercatat sampai Maret 2016, pembiayaan bank syariah mengalami kenaikan 16,83% yoy menjadi Rp 77,99 triliun, dengan NPF sebesar 5,35% atau turun 14 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini