BRI Syariah akan melepas 2,62 miliar saham lewat IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Syariah akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Berdasarkan prospektus ringkas, Rabu (4/4), BRI Syariah akan melakukan penawaran saham sebanyak-banyaknya 2,62 miliar saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Adapun, nilai saham tersebut mewakili 27% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham. BRI Syariah menjelaskan, seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka penawran umum perdana saham ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan.

Dalam prospektus tersebut juga disebutkan, struktur pemegang saham perseroan akan mengalami perubahan kepemilikan dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan.

Antara lain, induk perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan memiliki 72,99% saham setelah IPO setelah sebelumnya 99,99%. Adapun pengurangan porsi kepemilikan saham BRI sebanyak 27% dialihkan menjadi saham milik publik.

Selain itu, prospektus juga menjelaskan bahwa bersamaan dengan IPO, perseroan mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham kepada karyawan perseroan sebesar-besarnya 2,5% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO. Atau sebanyak-banyaknya sebsar 65,58 juta lembar saham.

Sementara itu, pemegang saham pun telah menyetujui rencana perseroan untuk melaksanakan program opsi kepemilikan saham kepada karyawan dan manajemen atau management employee stock option program (MESOP). Jumlah tersebut sebanyak-banyakya 300,49 juta saham atau sebesar-besarnya 3% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO dalam waktu dua tahun setelah tanggal pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan mengungkapkan, seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham ini akan digunakan sebanyak 80% untuk penyaluran pembiayaan. Sementara 12,5% akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi yang meliputi core banking system, electronic channel, infrastruktur jaringan, support system, digital banking dan big data.

Sementara sisa 7,5% lainnya akan digunakan untuk pengembangan jaringan kantor dengan membuka sejumlah kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas pada wilayah Sumetera,dan/atau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku serta Papua.

Dalam penawaran perdana saham ini perseroan menggandeng PT Bahana Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek.

Masa penawaran awal antara lain 5 April sampai 20 April 2018. Dengan perkiraan tanggal efektif 30 April 2018. Adapun, perkiraan masa penawaran umum yakni 2 Mei hingga 4 Mei 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat