JAKARTA. Perbankan syariah mulai memupuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) guna mendukung pertumbuhan bisnis, seperti pembiyaan, pendanaan dan operasional. Terlebih tahun 2015, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta bank syariah kewajiban penyediaan modal minimum (KPPM) 8%-14%, serta persiapan aturan modal basel III. Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI) Syariah Hadi Santoso mengatakan, pihaknya akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 500 miliar dari induk usaha yakni BRI. Rencananya, induk akan mengucurkan modal paling lambat awal tahun 2015 mendatang. Nah, penambahan modal ini akan memperkuat CAR menjadi 17%-18%, dari posisi CAR sebesar 13% per September 2014. Lanjutnya, penambahan modal tersebut untuk kebutuhan ekspansi, seperti penyaluran pembiayaan. Pada tahun 2015, perusahaan membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 20%, yang salah satunya mengalir ke mikro. Namun, angka pertumbuhan pada tahun depan lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan tahun ini, seperti pembiayaan dibidik tumbuh 30% tahun ini.
BRI Syariah dan BNI Syariah perkuat modal usaha
JAKARTA. Perbankan syariah mulai memupuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) guna mendukung pertumbuhan bisnis, seperti pembiyaan, pendanaan dan operasional. Terlebih tahun 2015, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta bank syariah kewajiban penyediaan modal minimum (KPPM) 8%-14%, serta persiapan aturan modal basel III. Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI) Syariah Hadi Santoso mengatakan, pihaknya akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 500 miliar dari induk usaha yakni BRI. Rencananya, induk akan mengucurkan modal paling lambat awal tahun 2015 mendatang. Nah, penambahan modal ini akan memperkuat CAR menjadi 17%-18%, dari posisi CAR sebesar 13% per September 2014. Lanjutnya, penambahan modal tersebut untuk kebutuhan ekspansi, seperti penyaluran pembiayaan. Pada tahun 2015, perusahaan membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 20%, yang salah satunya mengalir ke mikro. Namun, angka pertumbuhan pada tahun depan lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan tahun ini, seperti pembiayaan dibidik tumbuh 30% tahun ini.