JAKARTA. Pelaku perbankan syariah masih berharap-harap cemas menunggu skema pelaksanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dari Kementerian Perumahan Rakyat. Meskipun ada bank syariah yang tak berharap lagi mengikuti program ini, masih ada yang optimistis mereka bisa ikut berpartisipasi. Hanya saja hingga saat ini skema penyaluran dan perhitungan rate dan imbal hasilnya belum disampaikan oleh kementerian. “Kami berharap ikut, tapi petunjuk pelaksanaannya juga kan belum keluar. Hitung-hitungannya juga belum keluar.” kata Direktur Bisnis BRI Syariah Ari Purwandono kepada KONTAN lewat sambungan telepon Kamis(18/11). Menurut Ari, tak ada masalah berarti dalam penyesuaian skema FLPP dari skema konvensional ke skema syariah. Tetapi tentu saja pihaknya berharap pemerintah menawarkan skema yang menarik bagi perbankan syariah karena risiko yang mereka tanggung cukup besar. Untuk FLPP ini mereka harus menurunkan imbal hasil kredit perumahan cukup jauh, yaitu dari 15% untuk 15 tahun menjadi 8% untuk 15 tahun. Jika imbal hasil yang ditawarkan hanya satu digit, maka Ari memperhitungkan dana pemerintah harus lebih dari separuhnya atau sekurang-kurangnya 60% dari total FLPP.
BRI Syariah masih tunggu skema untuk pembiayaan perumahan
JAKARTA. Pelaku perbankan syariah masih berharap-harap cemas menunggu skema pelaksanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dari Kementerian Perumahan Rakyat. Meskipun ada bank syariah yang tak berharap lagi mengikuti program ini, masih ada yang optimistis mereka bisa ikut berpartisipasi. Hanya saja hingga saat ini skema penyaluran dan perhitungan rate dan imbal hasilnya belum disampaikan oleh kementerian. “Kami berharap ikut, tapi petunjuk pelaksanaannya juga kan belum keluar. Hitung-hitungannya juga belum keluar.” kata Direktur Bisnis BRI Syariah Ari Purwandono kepada KONTAN lewat sambungan telepon Kamis(18/11). Menurut Ari, tak ada masalah berarti dalam penyesuaian skema FLPP dari skema konvensional ke skema syariah. Tetapi tentu saja pihaknya berharap pemerintah menawarkan skema yang menarik bagi perbankan syariah karena risiko yang mereka tanggung cukup besar. Untuk FLPP ini mereka harus menurunkan imbal hasil kredit perumahan cukup jauh, yaitu dari 15% untuk 15 tahun menjadi 8% untuk 15 tahun. Jika imbal hasil yang ditawarkan hanya satu digit, maka Ari memperhitungkan dana pemerintah harus lebih dari separuhnya atau sekurang-kurangnya 60% dari total FLPP.