BRI Syariah yakin target KUR Rp 550 miliar tahun ini terealisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Syariah sebagai satu-satunya bank syariah penyalur kredit usaha rakyat (KUR) menarget pembiayaan KUR tahun ini mencapai Rp 550 miliar. Direktur BRI Syariah Widodo Januarso optimis pihaknya dapat menyelesaikan target KUR tahun ini dengan maksimal.

Pasalnya tahun lalu, perseroan berhasil menyalurkan KUR mencapai Rp 465 miliar. “Setelah berhasil menyalurkan KUR syariah sebesar Rp 465 miliar di tahun 2017, di tahun 2018 ini, BRI Syariah menargetkan untuk menyalurkan pembiayaan KUR syariah sebesar Rp 550 miliar,” ungkap Widodo dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (21/3).

Terkait hal tersebut, BRI Syariah tetap mempertahankan aspek prudensialitas (kehatian-kehatian) dalam penyalurannya. Meski KUR syariah dilatarbelakangi dengan sistem penjaminan, perseroan juga tetap menerapkan standar yang tinggi dan hanya akan memproses permohonan pembiayaan yang benar-benar memiliki kelayakan usaha walaupun belum bankable.


Hal ini terlihat dari pembiayaan KUR syariah sangat terjaga, Non-Performing Financing (NPF) per Desember 2017 di bawah 0,1%. Widodo menambahkan, grafik penyaluran KUR di BRI Syariah terus meningkat. Sepanjang Januari 2018 penyaluran KUR syariah masih sebesar Rp 20,44 miliar, sementara untuk bulan Februari 2018 penyaluran KUR BRI Syariah telah meningkat signifikan ke angka Rp 88,2 miliar.

"BRISyariah terus berkomitmen menjaga kualitas pembiayaan KUR syariah sebagai wujud dukungan kepada UMKM agar sukses dalam usahanya," ungkap Widodo. Widodo mengungkapkan, alokasi Plafond BRI Syariah sudah didistribusikan keseluruh unit kerja di seluruh wilayah Indonesia. BRI Syariah memaksimalkan 272 unit kerja jaringan yang tergabung dalam 52 Kantor Cabang untuk memasarkan KUR syariah.

"Sejalan dengan misi pemerintah yang ingin memacu sektor ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa, di tahun 2018 BRI Syariah akan terus meningkatkan proporsi KUR syariah untuk sektor-sektor produksi yang meliputi sektor pertanian, termasuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Selain itu juga ada sektor perikanan, termasuk penangkapan dan pembudidayaan ikan," lanjut Widodo.

Untuk sektor Non-produksi yaitu sektor perdagangan, BRISyariah tetap mengalokasikan pembiayaan KUR syariah. Sektor ini meliputi seluruh usaha disektor perdagangan besar dan eceran, termasuk perdagangan dalam negeri, ekspor maupun impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia