BRI tak pandang perusahaan fintech sebagai ancaman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PwC Indonesia merilis riset mengenai digital banking di Indonesia 2018. Dalam riset ini disebut bahwa ada beberapa perusahaan teknologi yang dipandang sebagai kompetitor bank di Indonesia.

Dalam riset ini disebut ada 10 perusahaan teknologi yang dipandang sebagai ancaman bankir. Dari 10 perusahaan ini, 5 perusahaan berasal dari Indonesia.

Dari 10 perusahaan teknologi ini, bankir paling mengkawatirkan Gojek sebagai penantang utama kedepan yaitu sebesar 72%. Setelah itu, Alibaba yang dikawatirkan sebanyak 62% bankir.


Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI bilang tidak melihat perusahaan rintisan tersebut sebagai ancaman.

"Tetapi kami melihat startup bisa menjadi partner yang dapat membantu meningkatkan akselerasi inklusi finansial di Indonesia," kata Indra kepada Kontan.co.id, Selasa (10/7).

Menurut Indra, saat ini, BRI fokus dalam hal platform infrastruktur pembayaran dan menjadi enabler startup. Hal ini memungkinkan perusahaan rintisan tersebut masuk menjadi penengah dan platfom di tengah nasabah dan startup.

Saat ini BRI juga terus mempelajari interaksi antara nasabah dan startup untuk menciptakan layanan bank secara lebih kontekstual.

Secara umum, memang ada beberapa bank yang melihat Gojek, Grab, Tokepedia sebagai ancaman. Karena saat ini startup tersebut sudah mengusai ekosistem digital.

Pengguna menggunakan layanan startup tersebut setiap hari karena penggunaan yang mudah sehingga tingkat adopsi produk startup tersebut juga relatif tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie