JAKARTA. Kredit properti dianggap masih menarik untuk disasar oleh perbankan. Misalnya saja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang berharap bisa mencatat pertambahan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) sejumlah Rp 7,5 triliun. "Tahun ini target kami bertambahnya seperti itu," ucap Direktur Konsumer BRI Tony Soetirto, Jumat, (17/5). Ia menyebut, BRI bisa menyalurkan KPR sekitar Rp 500 miliar per bulannya. Porsi pembiayaan pun diakui Tony bahwa 80% diberikan untuk segmentasi kelas atas, yaitu rumah seharga Rp 500 juta sampai dengan Rp 5 miliar. Melihat kondisi properti saat ini yang tumbuh tinggi, Bank Indonesia (BI) berencana memperketat penyaluran KPR. Tony mengaku pihaknya tak khawatir bila hal tersebut terjadi. Ia menilai, harga properti masih terbilang bagus. Sehingga ini pun akan membuat bisnisnya tetap tumbuh baik sejajar dengan industri.
BRI target KPR bertambah Rp 7,5 triliun lagi
JAKARTA. Kredit properti dianggap masih menarik untuk disasar oleh perbankan. Misalnya saja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang berharap bisa mencatat pertambahan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) sejumlah Rp 7,5 triliun. "Tahun ini target kami bertambahnya seperti itu," ucap Direktur Konsumer BRI Tony Soetirto, Jumat, (17/5). Ia menyebut, BRI bisa menyalurkan KPR sekitar Rp 500 miliar per bulannya. Porsi pembiayaan pun diakui Tony bahwa 80% diberikan untuk segmentasi kelas atas, yaitu rumah seharga Rp 500 juta sampai dengan Rp 5 miliar. Melihat kondisi properti saat ini yang tumbuh tinggi, Bank Indonesia (BI) berencana memperketat penyaluran KPR. Tony mengaku pihaknya tak khawatir bila hal tersebut terjadi. Ia menilai, harga properti masih terbilang bagus. Sehingga ini pun akan membuat bisnisnya tetap tumbuh baik sejajar dengan industri.