DENPASAR. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk berencana menambah jumlah Teras alias unit layanan simpan pinjam di pasar tradisional, dari 423 unit per September 2010 menjadi 1000 unit pada akhir tahun.Itu berarti, bank terbesar kedua dari sisi aset ini akan membangun rata-rata 192 Teras perbulan dalam tiga bulan kedepan. "Kami optimistis target itu tercapai," kata Toni Soetirto, Direktur Bisnis dan Konsumer BRI.Manajemen berhasrat besar mengembangkan layanan ini karena respon pedagang, pangsa utama Teras, sangat bagus. Hampir disemua lokasi, kata Toni, Teras mampu mewakili BRI unit dalam melayani nasabah bawah, bahkan kinerjanya melampaui ekspektasi. DPK dan penyaluran kredit makin optimal dg layanan ini. “Kita menyebutnya, primadona baru di bisnis UMKM kami,” kata dia.Achmad Chairul Ghanie, Pemimpin Wilayah BRI Denpasar, yang meliputi Bali , NTT dan NTB, mencontohkan perkembangan Teras di daerah kekuasannya. Di Teras BRI di Pasar Badung misalnya, mampu menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 8,7 miliar. "Ini hanya diraih dalam tempo 8 bulan. Terbesar di Indonesia," katanya.BRI Teras di Pasar Badung baru beroperasi pada Nopember 2009 lalu. Jumlah nasabahnya mencapai 300 orang, deposito 10 orang dan Simpedes 290 orang. "Untuk deposito, yang paling besar Rp 150 juta," katanya. Per September lalu, Teras ini sudah menyalurkan kredit Rp 2,3 miliar untuk 183 debitur. Dari jumlah itu, 127 adalah debitur KUR.Ghanie menjelaskan, dalam mengoptimalkan pelayanan ke nasabah, di beberapa pasar ia akan membuka layanan Teras 24 jam penuh. Teras di Pasar Badung salah satu yang akan dibuat seperti itu. "Bisa dibayangkan, dengan layanan jam 8.00 sampe jam 15.00 kita mampu menjaring 8,7 miliar dalam tempo 8 bulan, bagaimana kalau beroperasi penuh," katanya.Ghanie menjelaskan, per September, jumah Teras BRI di Bali dan sekitarnya mencapai 18 unit. "Kami akan tambah lagi menjadi 31 unit pada akhir tahun," katanya.Ghanie menjelaskan, untuk mendirikan Teras ini, biayanya tidak terlalu mahal. Nilai investasinya tidak bisa sebutkan secara pasti karena tergantung pada jenis pasar, lokasi dan kebutuhan. Tapi biasanya, contoh kasus di Bali, Teras BRI bisa beroperasi dari ruang 3x5 meter, satu CS, satu teller, satu bagian kredit dan seorang satpam “Jadi segitulah investasi kita. Dengan tiga pegawai dan mesin EDC, sudah bisa jalan dengan manfaat yang sangat besar,” katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRI targetkan 1.000 unit Teras hingga akhir tahun
DENPASAR. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk berencana menambah jumlah Teras alias unit layanan simpan pinjam di pasar tradisional, dari 423 unit per September 2010 menjadi 1000 unit pada akhir tahun.Itu berarti, bank terbesar kedua dari sisi aset ini akan membangun rata-rata 192 Teras perbulan dalam tiga bulan kedepan. "Kami optimistis target itu tercapai," kata Toni Soetirto, Direktur Bisnis dan Konsumer BRI.Manajemen berhasrat besar mengembangkan layanan ini karena respon pedagang, pangsa utama Teras, sangat bagus. Hampir disemua lokasi, kata Toni, Teras mampu mewakili BRI unit dalam melayani nasabah bawah, bahkan kinerjanya melampaui ekspektasi. DPK dan penyaluran kredit makin optimal dg layanan ini. “Kita menyebutnya, primadona baru di bisnis UMKM kami,” kata dia.Achmad Chairul Ghanie, Pemimpin Wilayah BRI Denpasar, yang meliputi Bali , NTT dan NTB, mencontohkan perkembangan Teras di daerah kekuasannya. Di Teras BRI di Pasar Badung misalnya, mampu menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 8,7 miliar. "Ini hanya diraih dalam tempo 8 bulan. Terbesar di Indonesia," katanya.BRI Teras di Pasar Badung baru beroperasi pada Nopember 2009 lalu. Jumlah nasabahnya mencapai 300 orang, deposito 10 orang dan Simpedes 290 orang. "Untuk deposito, yang paling besar Rp 150 juta," katanya. Per September lalu, Teras ini sudah menyalurkan kredit Rp 2,3 miliar untuk 183 debitur. Dari jumlah itu, 127 adalah debitur KUR.Ghanie menjelaskan, dalam mengoptimalkan pelayanan ke nasabah, di beberapa pasar ia akan membuka layanan Teras 24 jam penuh. Teras di Pasar Badung salah satu yang akan dibuat seperti itu. "Bisa dibayangkan, dengan layanan jam 8.00 sampe jam 15.00 kita mampu menjaring 8,7 miliar dalam tempo 8 bulan, bagaimana kalau beroperasi penuh," katanya.Ghanie menjelaskan, per September, jumah Teras BRI di Bali dan sekitarnya mencapai 18 unit. "Kami akan tambah lagi menjadi 31 unit pada akhir tahun," katanya.Ghanie menjelaskan, untuk mendirikan Teras ini, biayanya tidak terlalu mahal. Nilai investasinya tidak bisa sebutkan secara pasti karena tergantung pada jenis pasar, lokasi dan kebutuhan. Tapi biasanya, contoh kasus di Bali, Teras BRI bisa beroperasi dari ruang 3x5 meter, satu CS, satu teller, satu bagian kredit dan seorang satpam “Jadi segitulah investasi kita. Dengan tiga pegawai dan mesin EDC, sudah bisa jalan dengan manfaat yang sangat besar,” katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News