KONTAN.CO.ID - Jakarta PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmen untuk melakukan restrukturisasi dan menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah akibat dampak dari pandemi COVID-19. Hal tersebut diutarakan Direktur Utama BRI Sunarso dalam talkshow bersama Dr. Tanri Abeng (Pengamat BUMN dan Dewan Pakar BUMN Track) di Jakarta (09/07). “Saat ini yang penting adalah selamat, sekarang orientasi BRI adalah restrukturisasi UMKM dulu, dan BRI berupaya agar sektor riil ini jangan sampai mati. Karena kalau UMKM mati, maka bank akan ikut mati juga. Maka kemudian kita sekarang harus sharing paindan sakit ini kita tanggung bareng, sakit ini kita tanggung bersama untuk kemudian kita hidup bareng bareng dan sembuh bareng bareng,” ujar Sunarso. Sunarso menjelaskan bahwa pada krisis - krisis yang terjadi sebelumnya, sektor yang paling terdampak adalah korporasi besar, berbeda dengan kondisi saat ini dimana seluruh sektor termasuk UMKM merasakan krisis yang terjadi. “Tetapi beruntungnya adalah, krisis demi krisis industri perbankan di Indonesia makin siap dan makin sigap risk managementnya,” jelasnya.
BRI Tegaskan Komitmen Penyelamatan UMKM
KONTAN.CO.ID - Jakarta PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmen untuk melakukan restrukturisasi dan menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah akibat dampak dari pandemi COVID-19. Hal tersebut diutarakan Direktur Utama BRI Sunarso dalam talkshow bersama Dr. Tanri Abeng (Pengamat BUMN dan Dewan Pakar BUMN Track) di Jakarta (09/07). “Saat ini yang penting adalah selamat, sekarang orientasi BRI adalah restrukturisasi UMKM dulu, dan BRI berupaya agar sektor riil ini jangan sampai mati. Karena kalau UMKM mati, maka bank akan ikut mati juga. Maka kemudian kita sekarang harus sharing paindan sakit ini kita tanggung bareng, sakit ini kita tanggung bersama untuk kemudian kita hidup bareng bareng dan sembuh bareng bareng,” ujar Sunarso. Sunarso menjelaskan bahwa pada krisis - krisis yang terjadi sebelumnya, sektor yang paling terdampak adalah korporasi besar, berbeda dengan kondisi saat ini dimana seluruh sektor termasuk UMKM merasakan krisis yang terjadi. “Tetapi beruntungnya adalah, krisis demi krisis industri perbankan di Indonesia makin siap dan makin sigap risk managementnya,” jelasnya.