JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali mengerek suku bunga acuan alias BI rate, menambah pesimistis kalangan industri perbankan. Maklum, kenaikan BI rate 150 basis poin (bps) selama empat bulan terakhir bakal berimbas terhadap penurunan kredit perbankan hingga akhir tahun nanti. Namun, tidak semua perbankan menurunkan target pertumbuhan kredit. Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya. Bank yang fokus di kredit UMKM ini enggan menurunkan target penyaluran kredit. BRI tetap mematok pertumbuhan kredit antara 20% - 22% atau sekitar Rp 417,6 triliun sampai Rp 424,56 triliun pada akhir tahun 2013. Obat pede BRI lantaran menyalurkan lebih dari 80% kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). BRI yakin, sektor UMKM memiliki daya tahan tinggi terhadap gejolak ekonomi. "Meskipun sedang terjadi gejolak, BRI optimistis target kredit bisa tercapai," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali, akhir pekan lalu.
BRI tidak mengubah target kredit
JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali mengerek suku bunga acuan alias BI rate, menambah pesimistis kalangan industri perbankan. Maklum, kenaikan BI rate 150 basis poin (bps) selama empat bulan terakhir bakal berimbas terhadap penurunan kredit perbankan hingga akhir tahun nanti. Namun, tidak semua perbankan menurunkan target pertumbuhan kredit. Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya. Bank yang fokus di kredit UMKM ini enggan menurunkan target penyaluran kredit. BRI tetap mematok pertumbuhan kredit antara 20% - 22% atau sekitar Rp 417,6 triliun sampai Rp 424,56 triliun pada akhir tahun 2013. Obat pede BRI lantaran menyalurkan lebih dari 80% kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). BRI yakin, sektor UMKM memiliki daya tahan tinggi terhadap gejolak ekonomi. "Meskipun sedang terjadi gejolak, BRI optimistis target kredit bisa tercapai," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali, akhir pekan lalu.