BRI Tunda Rencana Akuisisi Hingga 2010



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) tidak menempatkan akuisisi dalam daftar agenda yang harus tuntas tahun ini. "Akuisisi bukan masalah sederhana dan menjadi semakin kompleks saat ini," ujar Sudaryanto Sudargo, Direktur Bisnis BRI.

Menurut hitungan Sudargo, BRI tidak mungkin mengakuisisi bank di tahun ini yang hanya tersisa kurang dari tiga bulan. BRI baru membuat kajian mendalam mengenai rencana akuisisi, di 2010.

Pengelola BRI tidak memasukkan agenda akuisisi karena saat ini merupakan masa transisi pemerintahan. Manajemen BRI menyadari, menteri negara negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kabinet yang baru bisa jadi menentang rencana akuisisi. "Semuanya masih harus kami pertimbangkan. Yang jelas tidak bisa tahun ini. Menteri yang baru ditunjuk pun kemungkinan baru kerja efektif paling tidak Januari 2010. Setelah itu, baru kami memastikan jadi tidaknya akuisisi," tutur Sudargo, Selasa (6/10).


Di awal semester kedua, BRI diberitakan akan mengakuisisi PT Bank Bukopin Tbk. Direktur Utama BRI Sofyan Basir tidak menampik rencana itu. Dia bilang, manajemen BRI tengah mengkaji sejumlah bank yang layak diakuisisi BRI.

Sofyan hanya memasang syarat, bank yang akan diakuisisi adalah bank yang bisa membangun sinergi dengan BRI dan memiliki aset di bawah Rp 50 triliun.

Rencana akuisisi Bukopin sempat mengejutkan Komisaris Bank Bukopin Mulia P. Nasution. "Kami belum pernah mendapat informasi dari BRI mengenai rencana akuisisi," kata Mulia.

Deputi Menteri BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto juga memastikan, hingga kini BRI belum pernah mengajukan rencana akuisisi ke Kementerian BUMN. Menurut Parikesit, jika pengelola BRI benar-benar serius ingin berekspansi dengan cara akuisisi maka mereka harus terlebih dahulu mengirim proposal ke Kementerian BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan