JAKARTA. Kondisi likuiditas perbankan nasional sudah menunjukkan perbaikan. Di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) hal ini terlihat dengan kebijakan penurunan tingkat suku bunga simpanan untuk deposito. Namun sampai saat ini belum ada rencana untuk menurunkan tingkat bunga kredit.
Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI, menambahkan, pihaknya sudah menurunkan bunga deposito sebesar 50 basis poin (bps) pada bulan lalu. Alasannya, karena kondisi likuiditas mulai terjaga sehingga bank tidak perlu gencar menawarkan bunga simpanan tinggi untuk menarik dana-dana mahal. “Kedepan, akan ada penurunan bunga simpanan lagi, tapi belum diputuskan berapa bps,” kata Baequni, di Gedung Bank Indonesia (BI), Jumat (12/9). Meksipun, bank berplat merah ini memangkas bunga simpanan. Namun, masih ada bunga spesial untuk simpanan besar. Baequni menuturkan, bunga spesial atau special rate ini diberikan nasabah dengan simpanan besar. “Kami masih memberikan bunga spesial hingga dua digit kepada nasabah dengan simpanan sangat besar,” ucap Baequni.
Sementara itu,Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, menyampaikan, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan bank-bank besar lainnya untuk bersama-sama menurunkan tingkat bunga deposito. Ini agar kondisi perbankan secara umum bisa lebih sehat dan efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News