Jakarta. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk optimistis, dengan adanya penetapan batas bawah rasio pinjaman terhadap pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) sebesar 80% oleh Bank Indonesia beberapa waktu lalu bisa mengdongkrak pertumbuhan kredit. Apalagi, jika bisa mendongkrak penyaluran kredit ke sektor produktif, ini bisa mendorong ekonomi secara keseluruhan. Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, dengan adanya beberapa pelonggaran kebijakan dari Bank Indonesia maka kesempatan meminjam akan lebih baik. Sehingga, perbankan bisa menyalurkan kredit yang lebih besar di sektor ekonomi yang lebih besar. "Kami memandang bauran kebijakan oleh BI seperti aturan LFR dan pelonggaran giro wajib minimum (GWM) bisa menigkatkan kapasitas penyaluran kredit perbankan," ujar Asmawi, KamisĀ (8/9).
BRI yakin LFR dongkrak kredit produktif
Jakarta. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk optimistis, dengan adanya penetapan batas bawah rasio pinjaman terhadap pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) sebesar 80% oleh Bank Indonesia beberapa waktu lalu bisa mengdongkrak pertumbuhan kredit. Apalagi, jika bisa mendongkrak penyaluran kredit ke sektor produktif, ini bisa mendorong ekonomi secara keseluruhan. Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, dengan adanya beberapa pelonggaran kebijakan dari Bank Indonesia maka kesempatan meminjam akan lebih baik. Sehingga, perbankan bisa menyalurkan kredit yang lebih besar di sektor ekonomi yang lebih besar. "Kami memandang bauran kebijakan oleh BI seperti aturan LFR dan pelonggaran giro wajib minimum (GWM) bisa menigkatkan kapasitas penyaluran kredit perbankan," ujar Asmawi, KamisĀ (8/9).