BRIDanareksa rekomendasikan beli saham ITMG, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil mencatatkan kinerja mentereng sepanjang semester I-2021. Emiten tambang batubara ini mencatatkan laba bersih senilai US$ 117,62 juta, melesat 293% dari realisasi laba bersih pada periode semester I-2020 yang hanya US$ 29,88 juta.

Kenaikan laba bersih ITMG bersamaan dengan naiknya pendapatan. Sepanjang semester I-2021, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan pendapatan bersih senilai US$ 676,30 juta atau naik 3,72% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 652,02 juta.

Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan, ada tiga faktor yang mendukung laba bersih ITMG mampu melesat lebih dari 200%. Pertama, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara yang naik 33,9% yoy di tengah melemahnya volume penjualan.


Baca Juga: Harga jual rata-rata batubara Indo Tambangraya (ITMG) naik 34%

Sepanjang semester I-2021, ITMG mencatatkan penjualan 9,0 juta ton batubara, menurun 18,9%  dari penjualan batubara di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 11,1 juta ton.

Kedua, biaya produksi menurun 2,8% secara yoy. Ketiga, normalisasi tarif pajak menjadi 23,7%, berbanding dengan 51,2% pada semester I-2020.

Pendapatan ITMG sepanjang enam bulan pertama sejalan dengan ekspektasi yang dipasang BRIDanareksa Sekuritas, sementara laba bersih berada di atas perkiraan, yakni mencerminkan 85% dari proyeksi dan 68% dari konsensus.

Mengingat jeda (lagging) antara harga batubara global dan ASP ITMG berkisar 2 – 3 bulan, disertai dengan harga batubara yang solid belakangan ini, BRIDanareksa Sekuritas memperkirakan ASP akan lebih tinggi di kuartal III-2021. Sehingga, Stefanus berekspektasi adanya peningkatan laba untuk kuartal ini.

Adapun di tahun ini, ITMG menargetkan volume produksi 19,0 juta ton – 19,9 juta ton batubara dengan volume penjualan sebesar 21,5 juta ton – 22,4 juta ton batubara.

Seiring dengan kinerja ITMG pada enam bulan pertama 2021 yang lebih baik dari perkiraan, Stefanus memoles proyeksi laba bersih ITMG dengan menaikkan asumsi harga batubara global menjadi US$ 100 per ton di tahun ini dan US$ 80 per ton untuk  tahun depan.

Baca Juga: Semester I-2021, Indo Tambangraya Megah (ITMG) catat penjualan batubara 9 juta ton

Tahun ini ITMG diestimasikan mampu meraup laba bersih hingga US$ 259 juta dari sebelumnya dengan total pendapatan bersih US$ 1,70 miliar dari sebelumnya hanya US$ 1,47 miliar.

Dus, BRIDanareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham ITMG namun dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 19.000 dari sebelumnya Rp 16.500.

“Risiko utama yakni pembalikan harga batubara dengan ekspektasi meredanya kekhawatiran terhadap pasokan batubara global,” tulis Stefanus dalam riset, Kamis (19/8). 

 
ITMG Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto