TOKYO. Bridgestone Corp., perusahaan ban terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan, mengerek harga jual bannya di Eropa untuk yang kedua kalinya. Tak hanya Bridgestone saja, Goodyear Tire & Rubber Co. juga melakukan hal serupa lantaran harga bahan baku ban yaitu karet terus menunjukkan tren peningkatan akibat suplai yang terbatas. Suplai karet yang terbatas ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2007. "Kekeringan di awal tahun ini dan curah hujan yang tinggi mengganggu penyadapan karet di kawasan penghasil karet di Asia," kata Pongsak Kerdvongbundit, Managing Director Phuket, Von Bundit Co., penghasil karet alam dan eksportir terbesar di dunia. Menurutnya, produksi karet global tak akan memenuhi permintaan yang tinggi; setidaknya hingga dua tahun ke depan. Menurut Goldman Sachs Group Inc., persediaan karet alam yang juga jamak digunakan untuk sarung tangan dan kondom, akan anjlok sebesar 12% untuk 67 hari pada tahun 2011 mendatang. Persediaan tersebut terbilang yang paling rendah setidaknya dalam satu dekade ini. Konsumsi karet alam akan sebesar 127.000 juta ton; terbesar sejak tahun 2007. "Kontrak karet di Singapura kemungkinan akan melonjak sebesar 20% pada bulan Maret 2011," kata Makoto Sugitani, Senior Director Newedge Japan Inc., yang pernah secara tepat memprediksi adanya peningkatan harga karet pada bulan Januari silam. Dengan hitungan Sugitani itu, maka harga karet akan mencapai US$ 4,20 per kilogram.Penjualan karet sudah menanjak dalam enam tahun terakhir ini. Hujan yang terjadi di Indonesia maupun Thailand mengganggu penyadapan karet.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bridgestone dan Goodyear kerek harga jual ban
TOKYO. Bridgestone Corp., perusahaan ban terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan, mengerek harga jual bannya di Eropa untuk yang kedua kalinya. Tak hanya Bridgestone saja, Goodyear Tire & Rubber Co. juga melakukan hal serupa lantaran harga bahan baku ban yaitu karet terus menunjukkan tren peningkatan akibat suplai yang terbatas. Suplai karet yang terbatas ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2007. "Kekeringan di awal tahun ini dan curah hujan yang tinggi mengganggu penyadapan karet di kawasan penghasil karet di Asia," kata Pongsak Kerdvongbundit, Managing Director Phuket, Von Bundit Co., penghasil karet alam dan eksportir terbesar di dunia. Menurutnya, produksi karet global tak akan memenuhi permintaan yang tinggi; setidaknya hingga dua tahun ke depan. Menurut Goldman Sachs Group Inc., persediaan karet alam yang juga jamak digunakan untuk sarung tangan dan kondom, akan anjlok sebesar 12% untuk 67 hari pada tahun 2011 mendatang. Persediaan tersebut terbilang yang paling rendah setidaknya dalam satu dekade ini. Konsumsi karet alam akan sebesar 127.000 juta ton; terbesar sejak tahun 2007. "Kontrak karet di Singapura kemungkinan akan melonjak sebesar 20% pada bulan Maret 2011," kata Makoto Sugitani, Senior Director Newedge Japan Inc., yang pernah secara tepat memprediksi adanya peningkatan harga karet pada bulan Januari silam. Dengan hitungan Sugitani itu, maka harga karet akan mencapai US$ 4,20 per kilogram.Penjualan karet sudah menanjak dalam enam tahun terakhir ini. Hujan yang terjadi di Indonesia maupun Thailand mengganggu penyadapan karet.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
