Brigit Biofarmaka (OBAT) Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Naik 21,14%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kesehatan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) menjadi perusahaan ke tujuh di tahun 2025 yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (13/1).

Setelah resmi melantai, harga saham OBAT naik 21,14% atau berada di level Rp 424 per saham pada pukul 09.00 WIB.

Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk Is Heriyanto mengatakan hajatan IPO menjadi tonggak sejarah bagi OBAT untuk tumbuh lebih besar dan berkontribusi lebih luas bagi perekonomian.


Baca Juga: Segera IPO, Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT) Tetapkan Harga di Rp 350 per Saham

Heriyanto mengatakan, Indonesia punya peluang besar dalam bisnis produk herbal maupun suplemen. Hal ini tercermin dari tren masyarakat yang semakin sadar akan kesehatan dan estetika. 

"Ini jadi momentum besar bagi industri kami," kata Heriyanto kepada Kontan, Senin (13/1).

Melansir prospektus, OBAT memasang harga penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) di harga Rp 350 per saham.

OBAT menawarkan sebanyak-banyaknya 170.000.000 saham atau 28,33% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Alhasil, perusahaan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 59,5 miliar.

Selain itu, perusahaan juga bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 85.000.000 waran seri I atau sebanyak 19,77% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor.

Brigit Biofarmaka menetapkan harga pelaksanaan waran sebesar Rp 350 per lembar. 

Baca Juga: Menengok IPO OBAT, Pemain Maklon Milik Politisi Golkar, Dahlan Iskan Jadi Petinggi

Ini dapat dikonversi menjadi saham selama periode 6 bulan, mulai dari 9 Juli 2025 hingga 8 Januari 2026. Total dari hasil pelaksanaan waran seri I mencapai Rp 29,75 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan oleh perusahaan untuk modal kerja yang antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran.

Sedangkan dana yang akan diperoleh perusahaan dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja yang antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi dan pengembangan pemasaran.

Untuk informasi tambahan, Brigit Biofarmaka Teknologi mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,80 miliar hingga Juni 2024, melesat bila dibandingkan Rp 4,31 miliar pada posisi yang sama tahun 2023. 

Sementara itu, penjualan OBAT mencapai Rp 54,75 miliar, melonjak dari Rp 19,25 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya: Rupiah Spot Dibuka Melemah Rp 16.280 Per Dolar AS Pada Hari Ini (13/1)

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini 13 Januari 2025, Cek Daftar Selengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi