Bringin Life yakin capai premi Rp 3 T



JAKARTA. Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera tahun ini masih akan mengandalkan asuransi jiwa kredit untuk mengejar target akhir tahun. Anak usaha ini Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan perolehan premi Rp 3 triliun di ujung tahun 2013. Asuransi jiwa kredit, yang mengkover debitur usaha mikro, menengah, dan kecil (UMKM) BRI ini berkontribusi hingga 80% perolehan premi perusahaan. Meski laju kucuran kredit industri perbankan melambat, Bringin Life yakin, bisnis asuransi jiwa kredit sejalan dengan target. "Pertumbuhan kredit UMKM BRI terus positif. Karena itu, kami yakin bisnis asuransi jiwa kredit juga terus tumbuh," kata Nandi H Hamaki, Direktur Pemasaran Bringin Life. Sekadar informasi, BRI mengucurkan kredit mikro sekitar Rp 122 triliun hingga Juni lalu. Bank pelat merah ini menargetkan mengucurkan kredit mikro antara Rp 130 triliun sampai dengan Rp 132 triliun, atau meningkat sekitar 22%-24% dibandingkan pencapaian akhir tahun lalu.Tak hanya itu, Bringin Life akan memperbesar porsi asuransi individu umum di luar nasabah BRI. Maklum, saat ini porsi nasabah BRI menyumbang 20% terhadap perolehan premi Bringin Life.Salah satu upayanya, Bringin Life aktif memasarkan asuransi kumpulan. Asuransi ini biasanya ditujukan untuk karyawan perusahaan atau anggota institusi tertentu.

Selain itu, Bringin Life juga menggenjot bisnis bancassurance atau penjualan melalui perbankan. Di jalur distribusi ini, Bringin Life masih menggandeng induk usahanya.Bringin Life pada Juli lalu baru saja meluncurkan tiga produk unitlink yang dijual melalui BRI, yaitu Dasetera, Danasetra, dan Davestera.Nandi bilang, kontribusi unitlink masih kecil. Namun, perusahaan berharap mendatang produk unitlink bisa menyumbang 40% dari perolehan premi.Langkah Bringin Life lebih agresif menawarkan produk asuransi adalah cara untuk mengompensasikan penurunan hasil investasi. Bringin Life yang menempatkan investasi di obligasi dan saham bluechip ini mencatat penurunan investasi akibat penurunan pasar modal. "Penurunan tidak besar dan yakin ini hanya sementara, akan kembali pulih," kata Nandi. Sayang, ia enggan menyebut besaran penurunan hasil investasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia