BRMS masih mencari pendanaan kembangkan aset



JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan mengalokasikan dana sebesar US$ 300 juta untuk pengembangan konsesi tambang di Sumatera Utara lewat Dairi Prima Minerals. Sumber dana pengembangan aset-aset milik BRMS, terutama Dairi Prima, sedang diusahakan melalui beberapa alternatif.VP Investor Relations BRMS, Herwin W Hidayat mengatakan, dirinya yakin bisa menggaet partner strategis terutama karena kepemilikan mayoritas BRMS di aset-aset tersebut. Namun hingga saat ini, BRMS belum dapat memastikan secara detil sumber pendanaan yang dimaksud.Untuk Dairi Prima, konsesi yang dimiliki BRMS sebanyak 80% itu, telah mendapat izin penambangan bawah tanah pada Juli 2012. "Jadi, Dairi Prima sudah mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi seng dan timah hitam," kata Herwin di Jakarta, Kamis (20/12).Dairi Prima yang memiliki cadangan 11 juta ton bijih dan sumber daya 25 juta ton bijih, ditargetkan bisa beroperasi pada semester II-2014.Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BRMS, Kenneth Patrick Farrel mengatakan, keperluan dana untuk eksplorasi tahun ini diperkirakan sebesar US$ 150 juta. Adapun sisa kebutuhan dana akan dipenuhi dari pinjaman dan hasil IPO. Manajemen menargetkan produksi bijih besi di Dairi di tahun pertama mencapai 1 juta ton per tahun.Sebagai gambaran, BRMS saat ini tengah mengoperasikan sekitar 7 aset baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dari dalam negeri, BRMS mengoperasikan konsesi Dairi Prima (80% kepemilikan), Gorontalo Mineral (80% kepemilikan) produksi di 2015, Citra Palu Minerals (96,7% kepemilikan) produksi di 2015, dan Newmont Nusa Tenggara (18% kepemilikan).Sementara dari luar negeri, BRMS mengoperasikan Bumi Mauritania (60% kepemilikan), Tamagot Bumi (90% kepemilikan), dan Konblo Bumi (94,1% kepemilikan).Kenneth juga pernah menjelaskan, BRMS memerlukan dana investasi dengan total sekitar US$ 5,3 miliar untuk menggarap area pertambangannya dalam kurun lima tahun. Rinciannya, proyek Gorontalo memerlukan dana US$ 3 miliar hingga US$ 4 miliar. Citra Palu Minerals sebesar US$ 1 miliar, Dairi Prima senilai US$ 300 juta dan Mauritania sebesar US$ 30 juta hingga US$ 40 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie