BRNA bidik top line Rp 1,06 triliun



JAKARTA. PT Berlina Tbk (BRNA) berupaya naik kelas. Jika selama ini meraup pendapatan dalam besaran miliaran rupiah, maka tahun ini emiten pengolahan kemasan plastik ini membidik pendapatan dalam besaran triliun rupiah.

"Tahun ini, kami harapkan bisa mencatat growth di atas 10%," ujar Karsono, Sekretaris Perusahaan BRNA, (11/2). Dengan pendapatan BRNA periode 2013 sebesar Rp 962,98 miliar, maka tahun ini manajemen membidik angka Rp 1,06 triliun.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini melambat, namun logis saja BRNA optimistis top line -nya akan tetap positif. Sebab, BRNA memiliki klien utama yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang bergerak di sektor konsumer.


Nah, sektor konsumer merupakan sektor yang cenderung kebal terhadap gejolak makro karena sektor ini menyangkut kebutuhan hidup orang banyak. Krisis atau pun tidak, permintaan di sektor ini akan tetap ada.

"Dari sisi internal, kami juga pasti melakukan efisiensi mesin-mesin lama dan meningkatkan kapasitas produksi untuk mengimbangi permintaan," tandas Karsono.

Memang, sepanjang tahun lalu, BRNA terus menambah kapasitas produksi pabrik. Jika sebelumnya produksi BRNA hanya 1.500 ton per bulan atau sekitar 18.000 ton per tahun, kini kapasitasnya naik menjadi 20.700 ton per tahun. Kenaikan ini merupakan hasil penambahan 8 unit mesin produksi dengan nilai investasi Rp 50 miliar.

Tambahan saja, setelah perdagangan sesi I siang tadi cenderung diam, namun pada penutupan perdagangan hari ini saham BRNA menguat 10 poin ke level Rp 470 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri