BRNA rilis MTN Rp 200 miliar di kuartal IV



JAKARTA. PT Berlina Tbk (BRNA) berencana mencari pendanaan baru untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang mereka. Produsen plastik dan kemasan itu berniat menerbitkan surat utang jangka menengah alias Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 200 miliar yang akan dilakukan pada kuartal IV-2014.

Surat utang yang akan diterbitkan BRNA itu pun sudah diganjar peringkat (rating) "A-" oleh lembaga pemeringkat tersohor, Fitch Ratings.

Roberto Bernhardeta, Direktur Independen BRNA menuturkan, penerbitan MTN bertujuan untuk membantu manajemen arus kas (cash flow) perusahaan. Secara terperinci, BRNA akan menggunakan dana hasil MTN untuk melakukan refinancing atas utang yang ditanggungnya.


"Sebagian (untung membayar) utang ke bank-bank mitra kita, Bank Mandiri, HSBC, OCBC dan juga perusahaan leasing," kata Roberto kepada KONTAN, Selasa (23/9). Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2014, BRNA memiliking pinjaman bank jangka pendek senilai Rp 218,35 miliar.

Pinjaman itu berasal dari beberapa kreditur seperti The Hongkong Shanghai Banking Corporation (HSBC), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank OcBC NISP Tbk. BRNA juga memiliki utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo di tahun ini senilai Rp 55,52 miliar.

Fasilitas itu pun diperoleh BRNA dari tiga kreditur yang sama seperti halnya pinjaman jangka pendek. Roberto bilang, selain memperbaiki arus kas, penerbitan MTN dilakukan untuk membantu investasi belanja modal dan modal kerja tahun depan.

Sayangnya, Roberto enggan membeberkan anggaran belanja modal maupun modal kerja di 2015. "Rencana anggaran tahun depan masih dalam pembahasan," ungkap Roberto. Kebutuhan modal kerja BRNA tentu akan lebih besar di tahun depan seiring kehadiran pabrik baru di Gempol, Jawa Timur.  

Pabrik yang mulai beroperasi pada kuartal III 2013 tersebut memiliki kapasitas produksi sebanyak 4.000-5.000 ton plastik per bulan. Selain menambah kapasitas lewat pabrik barunya tersebut, BRNA juga menggenjot produksinya lewat pembelian mesin-mesin baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie