Broadcom Bakal Akuisisi Perusahaan Komputasi Awan VMWare Senilai US$ 61 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen cip asal Amerika Serikat (AS) Broadcom, berencana mengakuisisi perusahaan komputasi awan VMWare senilai US$ 61 miliar. Kesepakatan ini harus melewati persetujuan antimonopoli Uni Eropa (UE) terlebih dulu. Kesepakatan tersebut juga mengharuskan Broadcam bersaing dengan Amazon, Microsoft, hingga Google.

Dikutip dari Reuters Senin, (17/10), kesepakatan ini menjadi yang terbesar kedua secara global di sepanjang tahun ini. Selain itu, kesepakatan ini juga menandai upaya Broadcom untuk mendiversifikasi atau memperluas bisnisnya ke dalam bisnis perangkat lunak. 

Adapun, kesepakatan ini menimbulkan pengawasan ketat dari regulator di seluruh dunia dan membuat mereka khawatir. Pasalnya, mereka khawatir konsentrasi kekuatan di beberapa pemain dan kemungkinan perusahaan besar lain akan mengakuisisi perusahaan rintisan.


Baca Juga: Amerika Peringatkan Sanksi Bagi Orang, Negara dan Perusahaan yang Bantu Militer Rusia

"(Kesepakatan) ini menciptakan lebih banyak persaingan di pasar, di mana ada pemain yang sangat besar sekarang," kata salah satu orang.

Sementara itu, Broadcom belum meminta persetujuan UE untuk kesepakatan ini.

"Kami terus membuat kemajuan dengan berbagai peraturan yang berlaku seluruh dunia, dengan itu pekerjaan akan berjalan seperti yang diharapkan," kata pihak Broadcom.

Adapun, dalam ulasannya tentang akuisisi Dell.N $67 miliar dari perusahaan penyimpanan data EMC Corp pada tahun 2016, pihak penegak persaingan UE mengatakan VMware EMC memiliki posisi yang kuat tetapi bukan kemampuan atau insentif untuk menutup pesaing. 

Baca Juga: Dampak Pembatasan Ekspor Chip AS ke China, Saham-saham Teknologi Lanjut Rontok

“Dalam lima tahun terakhir, apa yang telah kita lihat adalah pertumbuhan eksponensial dari tekanan kompetitif pada VMWare di pihak para pesaing yang tidak diperhitungkan Komisi," kata orang lain, merujuk pada Amazon, Microsoft dan Google, tiga penyedia layanan cloud teratas.

"Ini harus menjadi penyelidikan tahap pertama berdasarkan fakta," pungkasnya, mengacu pada tinjauan awal merger UE.

Editor: Handoyo .