Broadcom Capai Valuasi US$1 Triliun Berkat Prediksi Melonjaknya Permintaan Chip AI



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham Broadcom melonjak 21% pada Jumat (13/12), menjadikan valuasi perusahaan mencapai US$1 triliun.

Menyusul CEO Hock Tan yang memproyeksikan peluang pendapatan dari chip kecerdasan buatan (AI) antara US$60 miliar hingga US$90 miliar pada tahun 2027. Perkiraan ini lebih dari empat kali lipat ukuran pasar saat ini.

Broadcom juga memperkirakan pendapatan kuartal pertama melampaui ekspektasi, mendorong kepercayaan pasar terhadap peluang pertumbuhan AI.


Baca Juga: Wall Street Naik, Perkiraan Kinerja Broadcom yang Optimistis Mengangkat Saham Chip

Namun, beberapa analis, seperti dari TD Cowen menyebut prediksi ini sulit untuk diverifikasi meskipun skalanya sangat besar.

Dorongan raksasa teknologi untuk mengurangi ketergantungan pada prosesor AI Nvidia yang mahal dan terbatas pasokan telah menjadi berkah bagi Broadcom, yang memproduksi chip kustom untuk perusahaan cloud besar seperti Microsoft dan Meta.

CEO Broadcom Hock Tan mengungkapkan bahwa perusahaan telah memenangkan dua pelanggan besar dalam kategori hyperscaler, dengan pendapatan US$12,2 miliar dari AI pada tahun fiskal 2024.

Ini mencakup mayoritas dari perkiraan total pasar yang dapat dilayani (US$15 miliar hingga US$20 miliar).

Baca Juga: Qualcomm Tetap Optimis Bisnis Bakal Tumbuh di Era Pemerintahan Trump

Pangsa Pasar: Potensi dan Ketidakpastian

TD Cowen memperkirakan Broadcom dapat menguasai US$50 miliar dari peluang AI 2027 berdasarkan pangsa pasar 70% di 2024, meskipun hal ini sulit dimodelkan karena pasar yang mencakup prosesor lain seperti Nvidia.

Rosenblatt Securities memperkirakan pangsa pasar yang lebih rendah, antara 20% hingga 50% pada 2027.

Meskipun demikian, saham Broadcom tetap menarik karena valuasinya lebih murah dibandingkan pesaing.

Rasio harga-ke-pendapatan (P/E) 12 bulan ke depan Broadcom berada di 29,8, dibandingkan dengan 31,03 untuk Nvidia.

Sebagai informasi, saham Broadcom telah naik lebih dari 60% sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Elon Musk: Calon Triliuner Pertama Dunia?

Nvidia, yang pertama mencapai valuasi US$1 triliun di sektor chip, lebih dari dua kali lipat nilai sahamnya.

Peningkatan Broadcom dan Nvidia mengalahkan kenaikan perusahaan cloud besar seperti Microsoft (+11%) dan Alphabet (+40%) pada tahun ini.

Stacy Rasgon dari Bernstein mencatat bahwa Broadcom berhasil menawarkan narasi yang menginspirasi investor.

“Kisah AI benar-benar mulai berkembang. Mungkin Hock bisa mempertimbangkan memakai jaket kulit,” tambahnya, merujuk pada gaya khas CEO Nvidia Jensen Huang.

Selanjutnya: Bidik Anak Muda yang Suka Ngemil, Cimory Luncurkan Cimory Yogurt Bites

Menarik Dibaca: Bidik Anak Muda yang Suka Ngemil, Cimory Luncurkan Cimory Yogurt Bites

Editor: Yudho Winarto