JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju kencang pada tahun ini, bakal meramaikan bisnis perusahaan sekuritas. Namun, manajemen perusahaan sekuritas masih khawatir dengan krisis Eropa yang belum menuai titik akhir. Walhasil, broker saham pun memilih untuk bekerja secara konservatif pada tahun ini. Pada penutupan perdagangan saham Senin (4/3), IHSG bertengger di harga 4.761,46, tumbuh 10,30% dari awal tahun 2013. Pertumbuhan ini sudah menyamai laju kenaikan IHSG sepanjang tahun 2012. Namun, hal ini belum meredakan kekhawatiran terhadap penurunan bisnis broker saham. "Krisis Eropa yang belum selesai dan perang kurs mata uang masih menjadi perhatian kami," kata Antony Kristanto, Presiden Direktur HD Capital, pekan lalu. Ditambah lagi, kondisi ekonomi makro di tingkat lokal juga bakal terpengaruh dampak kenaikan upah minimum yang bisa meningkatkan biaya perusahaan. Lalu desas-desus kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan kondisi ini, HD Capital tidak berani agresif menyasar bisnis perantara perdagangan efek.
Broker saham masih khawatir efek Eropa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju kencang pada tahun ini, bakal meramaikan bisnis perusahaan sekuritas. Namun, manajemen perusahaan sekuritas masih khawatir dengan krisis Eropa yang belum menuai titik akhir. Walhasil, broker saham pun memilih untuk bekerja secara konservatif pada tahun ini. Pada penutupan perdagangan saham Senin (4/3), IHSG bertengger di harga 4.761,46, tumbuh 10,30% dari awal tahun 2013. Pertumbuhan ini sudah menyamai laju kenaikan IHSG sepanjang tahun 2012. Namun, hal ini belum meredakan kekhawatiran terhadap penurunan bisnis broker saham. "Krisis Eropa yang belum selesai dan perang kurs mata uang masih menjadi perhatian kami," kata Antony Kristanto, Presiden Direktur HD Capital, pekan lalu. Ditambah lagi, kondisi ekonomi makro di tingkat lokal juga bakal terpengaruh dampak kenaikan upah minimum yang bisa meningkatkan biaya perusahaan. Lalu desas-desus kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan kondisi ini, HD Capital tidak berani agresif menyasar bisnis perantara perdagangan efek.