JAKARTA. Dibandingkan 2012, tahun ini bisa menjadi tahun emas bisnis perdagangan efek. Buktinya, beberapa broker mencatat volume transaksi besar, bahkan melampaui target yang dicanangkan akhir tahun lalu. PT Panin Sekuritas, salah satunya. Anak usaha PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) ini mencatat nilai transaksi efek senilai Rp 3,39 triliun per Februari 2013, naik 48% dibandingkan periode sama tahun lalu. Realisasi ini bahkan jauh melampaui target yang ditetapkan manajemen Panin sebelumnya yang sebesar 20%. Jika dibandingkan posisi Januari 2013, nilai transaksi selama Februari 2013 juga naik 17%. "Hasilnya memang bagus. Kami memasang target konservatif, tapi ternyata hasilnya jauh di atas target," ujar Handrata Sadeli, Direktur Utama Panin Sekuritas. Sejak tahun lalu, mereka tidak muluk-muluk menetapkan target lantaran kondisi bursa saham sangat labil dan persaingan bisnis broker makin ketat.Menurut Handrata, kenaikan transaksi efek ini juga dinikmati broker lain. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meningkat signifikan. Dari biasanya sekitar Rp 3 triliun, kali ini mencapai sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun per hari.Kendati berprospek cerah dan melesat di awal tahun, Panin Sekuritas belum berniat merevisi target nilai transaksi dan pendapatan brokerage tahun ini. Sebab, masih bisa mengalami koreksi di bulan-bulan mendatang. "Berdasarkan pengalaman, koreksi akan terjadi kuartal kedua nanti. Tapi kami optimis nilainya masih lebih baik dibanding tahun lalu," ujar Handrata.Hal senada diungkapkan Ridwan Pranata, Head of Retail PT Mandiri Sekuritas. Hanya, dirinya belum bisa memastikan waktu koreksi tersebut mulai tampak. "Belum jelas, tapi kami yakin koreksi pasti ada," imbuhnya. Soalnya, kenaikan transaksi didorong momentum pasar, bukan faktor fundamental seperti kinerja keuangan yang baik dan merata dari para emiten di BEI.Catatan saja, nilai transaksi efek Mandiri Sekuritas per Februari lalu mencapai Rp 8,5 triliun, naik 17% dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikannya memang tidak setinggi Panin Sekuritas. Tapi, jika dibandingkan dengan Januari 2013, transaksi anak usaha Bank Mandiri ini melonjak 20%, alias lebih tinggi dari pencapaian Panin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Broker saham panen transaksi
JAKARTA. Dibandingkan 2012, tahun ini bisa menjadi tahun emas bisnis perdagangan efek. Buktinya, beberapa broker mencatat volume transaksi besar, bahkan melampaui target yang dicanangkan akhir tahun lalu. PT Panin Sekuritas, salah satunya. Anak usaha PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) ini mencatat nilai transaksi efek senilai Rp 3,39 triliun per Februari 2013, naik 48% dibandingkan periode sama tahun lalu. Realisasi ini bahkan jauh melampaui target yang ditetapkan manajemen Panin sebelumnya yang sebesar 20%. Jika dibandingkan posisi Januari 2013, nilai transaksi selama Februari 2013 juga naik 17%. "Hasilnya memang bagus. Kami memasang target konservatif, tapi ternyata hasilnya jauh di atas target," ujar Handrata Sadeli, Direktur Utama Panin Sekuritas. Sejak tahun lalu, mereka tidak muluk-muluk menetapkan target lantaran kondisi bursa saham sangat labil dan persaingan bisnis broker makin ketat.Menurut Handrata, kenaikan transaksi efek ini juga dinikmati broker lain. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meningkat signifikan. Dari biasanya sekitar Rp 3 triliun, kali ini mencapai sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun per hari.Kendati berprospek cerah dan melesat di awal tahun, Panin Sekuritas belum berniat merevisi target nilai transaksi dan pendapatan brokerage tahun ini. Sebab, masih bisa mengalami koreksi di bulan-bulan mendatang. "Berdasarkan pengalaman, koreksi akan terjadi kuartal kedua nanti. Tapi kami optimis nilainya masih lebih baik dibanding tahun lalu," ujar Handrata.Hal senada diungkapkan Ridwan Pranata, Head of Retail PT Mandiri Sekuritas. Hanya, dirinya belum bisa memastikan waktu koreksi tersebut mulai tampak. "Belum jelas, tapi kami yakin koreksi pasti ada," imbuhnya. Soalnya, kenaikan transaksi didorong momentum pasar, bukan faktor fundamental seperti kinerja keuangan yang baik dan merata dari para emiten di BEI.Catatan saja, nilai transaksi efek Mandiri Sekuritas per Februari lalu mencapai Rp 8,5 triliun, naik 17% dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikannya memang tidak setinggi Panin Sekuritas. Tapi, jika dibandingkan dengan Januari 2013, transaksi anak usaha Bank Mandiri ini melonjak 20%, alias lebih tinggi dari pencapaian Panin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News