BSDE tunda proyek Kondominium Rasuna Said



JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sedang mempertimbangkan untuk menunda proyek Kondominium di Rasuna Said, Jakarta hingga tahun depan. Potensi penundaan ini lantaran ada masalah persyaratan izin. Dari proyek kondominium ini BSDE menargetkan marketing sales Rp 343 miliar.

BSDE sebelumnya telah mengakuisisi  sekitar 5 hektare (ha) lahan di Superblok Rasuna Epicentrum CBD Kuningan pada akhir 2013. Total investasi yang dikeluarkan sekitar Rp 1,2 triliun.

Lydia Suwandi dan Andrey Wijaya, analis RHB OSK dalam riset tanggal 26 September 2014 menyebutkan,  BSDE masih bisa meraih target marketing sales tahun ini Rp 6 triliun meski proyek Kondominium Rasuna Said Ditunda.


Lydia menyatakan, peluncuran proyek properti BSDE dari Juli hingga Agustus lalu telah memberikan tambahan presales sebesar Rp 2 triliun. Hal ini mendorong presales BSDE secara year to date (YTD) menjadi Rp 4,9 triliun atau sudah memenuhi 82% dari target.

Pemukiman Nava Park yang dikembangkan BSDE bersama dengan Hongkong Land Holdings telah berhasil menarik permintaan pembeli. “Total 96 unit rumah telah bertemu dengan pemiliknya hingga menghasilkan presales Rp 576 miliar,” tulis Lydia. Capaian ini 2,8 kali lebih besar dari target awal senilai Rp 200 miliar. Lantaran peluncuran resmi Nava Park baru akan dilakukan bulan Oktober, Lydia menduga presales dari proyek ini akan dibukukan pada kuartal IV-2014.

Di luar itu, Lydia berharap presales kuartal III-2014 dapat mencapai Rp 4,3 triliun atau 72% dari target akhir tahun. Beberapa proyek yang menyumbang presales kuartal III tahun ini antara lain Prestigia II BSD City Rp 200 miliar, Luxmore BSD City Rp 180 miliar, lahan komersial  BSD City Rp 710 miliar, Foresta Business loft Rp 290 miliar, dan Taman Permata Buana Rp 260 miliar. “Selain itu, perseroan masih memiliki penjualan sekitar Rp 1,8 triliun dalam pipeline hingga akhir 2014,” lanjut Lydia.

Michele Gabriela, analis Sucorinvest Central Gani menambahkan, BSDE berencana meluncurkan sekitar 5 proyek lagi hingga akhir tahun.  Oleh karena itu penundaaan proyek  Rasuna Said menurutnya tidak akan berpengaruh terhadap target marketing sales BSDE tahun  ini. “Target masih bisa tercapai karena proyek yang ditunda termasuk kecil,” ujarnya.

Namun, Michele bilang BSDE harus lebih menarik dalam strategi marketingnya. Pasalnya, isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa mempunyai pembeli wait and see.

Michele merekomendasikan buy saham BSDE dengan target harga Rp 1.700 per saham. Lydia merekomendasikan buy dengan target Rp 2.400 per saham. Jumat (26/9) harga saham BSDE TURUN 2,14% ke level Rp 1.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie