KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis kinerja di tahun ini bakal moncer. Direktur Utama BSI Hery Gunardi bahkan memproyeksi laba bersih perusahaan yang naik dobel digit secara kuartalan akan terus berlangsung. “Proyeksi pertumbuhan laba di 2022 akan bertahan di angka di kisaran 30% hingga 35% dibandingkan tahun lalu. Berbagai faktor pendukung pencapaiannya, datang dari margin aset dan
fee based income,” ujar Herry secara virtual pada Kamis (25/8). Guna mengoptimalkan aset, bank bersandi saham
BRIS ini akan melanjutkan ekspansi pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan proyeksi pertumbuhan di atas 12% hingga akhir tahun. Selain itu, BSI akan melakukan perbaikan kualitas pembiayaan hingga
non performing finacning (npf) akan ditekan hingga level 2,75%.
“Lalu, perbaikan
asset liabilities dengan memacu dana murah, caranya dengan tabungan waidah sebagai salah satu inisiatif yang dilakukan ke depan. Sehingga, saat ini CASA ratio BSI sudah 60%. Seiring kenaikan giro dari dampak perbaikan
cash management system dan
virtual account yang kita miliki,” jelasnya.
Baca Juga: Ini Perkembangan Transaksi BI-Fast di Perbankan Selain itu, BSI juga akan memacu pendapatan berbasis komisi atau
fee based income melalui optimalisasi dari digitalisasi. Juga dari produk lainnya seperti gadai yang telah memiliki portofolio senilai Rp 5 triliun dengan kualitasnya NPF hampir 0%. “
Fee based income juga datang dari dari
treasury dari transaksi surat berharga. Kemudian, melalui
recovery dari pembiayaan, dimana portofolio yang bermasalah yang sudah kita hapus buku, baik itu di-
balanced maupun non
balancaned itu akan kita kejar terus. Sehingga 2022,
fee based bisa tumbuh di atas 20%,” tutur Hery.
Asal tahu saja, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 41,31% secara tahunan di semester I-2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari