KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) resmi mengumumkan bakal membagikan dividen senilai Rp 22 per saham. Besaran tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (16/5). Secara nilai, nilai dividen per saham BSI dari laporan keuangan 2024 memang mengalami peningkatan dari periode sama tahun sebelumnya. Tahun lalu, dividen per saham BSI hanya Rp 9,2 per saham.
Baca Juga: Tok! BSI Bagikan Dividen Rp 1,05 Triliun Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta bilang pembagian dividen tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap para pemegang saham yang telah senantiasa mendukung pertumbuhan dan perkembangan BSI, di tengah berbagai dinamika kondisi ekonomi dan bisnis. “Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan agar dapat memenuhi ekspektasi nasabah dan seluruh
stakeholder perseroan,” kata Bob, Jumat (16/5). Hanya saja, jika menilik
yield nya, dividen BSI kali ini cenderung kecil sekitar 0,79%. Ini mengacu penutupan perdagangan pada Jumat (16/5), saham BRIS ditutup pada level Rp 2.870 per saham.
Baca Juga: Anggoro Eko Cahyo Resmi Jadi Dirut Baru BSI VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi bilang BSI sejatinya konsisten dalam membagikan dividen. Mengingat, rasio dividen BSI di tahun ini sama dengan tahun sebelumnya yang sebesar 15% dari laba bersih. Hanya saja, ia mengungkapkan jika melihat secara
yield memang belum begitu menarik. Terlebih, bagi investor yang memiliki karakter
dividen hunter. “Jka dibandingkan
peers cenderung lebih rendah secara dividen
yield,” ujarnya. Oleh karenanya, ia melihat respon pasar cenderung moderat dengan kondisi diatas. Ditambah, Audi berpandangan harga dari BRIS sudah
priced-in. “BRIS berpotensi bergerak
sideways dengan koreksi sehat dalam rentang level 2.800-3.000, meski demikian belum merubah
tren bullish saat ini,” tambahnya.
Sementara itu,
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan berpendapat BSI sendiri memang masih dalam fase sebagai emiten bertumbuh. Oleh karenanya, ia menilai wajar saja jika
dividen yield yang dibagikan saat ini belum maksimal.
Di sisi lain, Ekky bilang secara fundamental, kinerja keuangan BSI masih sangat solid dan terus mencatatkan pertumbuhan. Alhasil, prospek jangka panjang dari BSI ini masih menarik. "Investor yang berinvestasi di BRIS umumnya lebih fokus pada potensi
capital gain ketimbang mengejar dividen semata,” tambahnya. Ekky mengungkapkan untuk jangka waktu terdekat, BRIS akan kembali menguji ke resistance 3.000. Jika penguatan berlanjut, ia menyebut target lanjutan d 3.150 dan target
swing di 3.350 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News