KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk dan PT Alami Fintek Sharia, melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama terkait
channeling penyaluran pembiayaan kepada SME berbasis teknologi informasi. Dengan adanya kerjasama ini, Bank Syariah Indonesia dan ALAMI menyepakati adanya kolaborasi penyaluran pembiayaan sesuai prinsip syariah untuk segmen SME dan mikro melalui layanan aplikasi
peer-to-peer lending yang dimiliki ALAMI. Direktur
Retail Banking BSI, Kokok Alun Akbar menyampaikan, Bank Syariah Indonesia serius menggarap segmen SME dan UMKM melalui
e-channel platform sehingga potensi bisnis ini dapat optimal dan tentunya berkualitas dari sisi keamanan dan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah.
Lebih lanjut Alun menambahkan sepanjang 2021 pembiayaan kepada segmen UMKM telah mencapai Rp 39,4 triliun secara nasional dengan kualitas yang terjaga. Nilai tersebut sekitar 23,05% dari total penyaluran pembiayaan BSI. Dengan adanya sinergi ini, BSI akan menyiapkan dana pembiayaan sekitar Rp 50 miliar yang siap digunakan bagi para pelaku usaha SME dan UMKM yang mengajukan pembiayaan melalui
fintech ALAMI.
Baca Juga: BNI Membuka Akses Pembiayaan Diaspora Indonesia di Amerika Serikat Sinergi ini menjadi sebuah langkah strategis untuk menjadikan bank dan
fintech sebagai lembaga keuangan yang valid dan aman yang dapat memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha SME dan UMKM melalui platform digital. “Tentunya peran bank dan
fintech juga harus didorong dengan kualitas pembiayaan yang sehat, dana yang likuid dan kualitas pelaku usaha yang baik sehingga ekosistem pembiayaan berbasis digital ini dapat berkelanjutan ke depannya,” ujar Alun dalam siaran pers, Selasa (19/4). CEO ALAMI, Dima Audra Djani menyambut baik kolaborasi yang telah diresmikan hari ini. Dengan kerjasama ini, pihaknya berharap dapat memberikan solusi bagi para pelaku UMKM untuk terus berkembang melalui layanan berbasis teknologi dan berprinsip syariah yang mengedepankan keadilan serta transparansi. "Sehingga mampu meningkatkan penetrasi pembiayaan UMKM dan mewujudkan percepatan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” tutur Dima. Lebih lanjut Dima menyampaikan, peluang dan kebutuhan UMKM akan pembiayaan terus bertumbuh pesat dan menunjukkan dampak positif yang luas. Hal ini terlihat dari akumulasi penyaluran pembiayaan di ALAMI yang telah mencapai lebih dari Rp 2 triliun dengan TKB90 tetap di 100% pada bulan Maret 2022 lalu, hanya berjarak kurang dari 6 bulan sejak ALAMI mencetak akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1 triliun pada September 2021 sebelumnya.
Keseluruhan pembiayaan disalurkan kepada lebih dari 8.500 proyek pembiayaan untuk UMKM yang bergerak di industri yang berdampak positif, tersebar di 482 kota di 34 provinsi di Indonesia. Pencapaian tersebut tentunya tidak lepas dari terus dikembangkannya kualitas layanan, SDM dan
culture serta penerapan prinsip syariah yang dikedepankan dalam segala lini bisnis ALAMI.
Baca Juga: BI Kerek Batas Uang Elektronik yang Bisa Disimpan Mulai 1 Juli 2022 Ekonomi syariah memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia, didukung oleh jumlah penduduk Muslim yang mencapai lebih dari 230 juta penduduk. Industri halal di Indonesia juga berkembang secara signifikan, diikuti oleh
awareness masyarakat mengenai praktik kesyariahan juga semakin meningkat. Hal ini mendorong ALAMI untuk merevolusi keuangan syariah lewat digitalisasi, yang bertujuan membuka akses yang lebih luas terkait keuangan syariah dan menyediakan produk finansial yang praktis, mudah digunakan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dan memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Editor: Tendi Mahadi