KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Prudential Syariah resmi kerja sama untuk memperluas akses layanan asuransi berbasis syariah lewat bancassurance. Kolaborasi ini hadir karena makin banyak orang yang mencari perlindungan finansial sesuai prinsip syariah.

Bancassurance dianggap cara paling praktis buat memperluas jangkauan layanan ini. Buktinya, di paruh pertama 2025, hampir 40% dari total premi asuransi jiwa di Indonesia datang dari jalur bancassurance, jadi yang paling besar!

Tapi, walaupun minat masyarakat terhadap asuransi syariah terus tumbuh , naik rata-rata 11% per tahun dalam 7 tahun terakhir, faktanya masih banyak yang belum terjangkau. Saat ini, inklusi keuangan syariah baru di angka 13,41%, padahal tingkat literasinya sudah 43,42%. Artinya, masih banyak yang tahu tapi belum akses.

Pendapatan Melesat & Beban Turun, Profitabilitas GOTO Membaik di Q2-2025

Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik di BSI Melonjak 64,88% Hingga Juni 2025

Wakil Presiden Direktur BSI, Bob Tyasika Ananta, bilang, kerja sama ini adalah bagian dari upaya membangun ekonomi syariah nasional sekaligus dukung Indonesia Emas 2045.

“Dengan 21 juta nasabah dan lebih dari 1.000 cabang di seluruh Indonesia, BSI ingin jadi solusi lengkap bagi masyarakat yang cari layanan keuangan syariah, termasuk asuransi jiwa dan kesehatan,” kata Bob dalam keterangannya, Minggu (3/8). 

Prudential Syariah sendiri sudah punya rekam jejak kuat. Sejak 2022, mereka hadir sebagai entitas khusus asuransi syariah dan menawarkan perlindungan untuk berbagai kebutuhan hidup—termasuk asuransi haji dan umrah lewat produk PRUSafar.

Presiden Direktur Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin, menambahkan bahwa kerja sama dengan BSI ini penting buat menjangkau lebih banyak orang, membangun kepercayaan, dan menjawab kebutuhan proteksi masyarakat yang makin kompleks tapi tetap sesuai prinsip syariah.

Baca Juga: Prudential Syariah Catat Pendapatan Kontribusi Rp 1 Triliun pada Kuartal I-2025

“Kanal bancassurance merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis baru kami, sejalan dengan meningkatnya permintaan akan perlindungan yang lebih beragam dan selaras dengan prinsip-prinsip syariah,” ujar Iskandar. 

Intinya, kolaborasi ini adalah langkah nyata dari dua pemain besar untuk memperkuat industri keuangan syariah dan menempatkan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi halal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News