KONTAN.CO.ID-JAKARTA Bank Syariah Indonesia (BSI) memperkirakan inflasi tahunan Indonesia berada di batas bawah target Bank Indonesia (BI), yakni sekitar 1,5%.

Chief Economist Bank Syariah Indonesia Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, kenaikan permintaan selama libur akhir tahun, termasuk Natal dan Tahun Baru (Nataru), menjadi faktor utama pendorong inflasi di akhir tahun 2024. 

"Perkembangan inflasi tersebut kami perkirakan didorong oleh kenaikan permintaan pada masa libur akhir tahun, termasuk momen Nataru yang mendorong peningkatan inflasi inti," kata Banjaran kepada Kontan.co.id, Senin (30/12).

Baca Juga: Bank Danamon Proyeksi Inflasi Desember 2024 Capai 0,33%, Ini Penyebabnya

Namun, inflasi kelompok administered prices diperkirakan mengalami deflasi. Hal ini sejalan dengan penurunan tarif angkutan udara berlaku selama periode liburan Nataru.

Kendati begitu, dia melihat inflasi 2025 memperkirakan mengalami kenaikan pada awal tahun, dengan tingkat inflasi tahun diproyeksikan mencapai 2%. 

Faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% yang mulai berlaku pada tahun tersebut.

Selanjutnya: Prabowo Klaim Program Makan Begizi Tambah Perputaran Uang 7 Kali Lipat Dana Desa

Menarik Dibaca: Ada Hujan di Malam Tahun Baru? Simak Ramalan Cuaca Besok (31/12) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari