BSIM dan BPFI akan menjual saham baru



JAKARTA. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) dan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) akan menerbitkan saham baru. BSIM akan menerbitkan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD), sementara BPFI melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan HMETD.

Pada 13 Juni 2014, BSIM sudah menerbitkan saham baru tahap I 888,88 juta saham seharga Rp 270. Sejatinya, BSIM mendapatkan restu menerbitkan saham baru 1,31 miliar atau 10% dari modal disetor penuh. Sehingga bisa mengantongi dana sekitar Rp 354,35 miliar.

Artinya BSIM masih bisa menjual 7,64 juta saham di harga yang sama. Dari aksi ini BSIM akan meraup dana sebesar Rp 2,06 miliar. Sebelumnya saham BSIM diserap dua investor, yakni Asia Value Investment Pte Ltd dan Clark Quay Investment Corporation Pte Ltd. Keduanya tak terafiliasi dengan BSIM.

Tiap investor menyerap 444,44 juta saham. Sehingga, usai transaksi itu, jumlah saham ditempatkan bertambah dari 13,13 miliar saham menjadi 14 miliar saham. "Dananya untuk modal kerja," ungkap Salis Teguh Hartono, Direktur BSIM dalam keterbukaan informasi.

Sementara BPFI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 700 juta saham setara 41,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran Rp 500 per saham. Sehingga BPFI berpotensi meraup dana Rp 350 miliar.

Manajemen BPFI dalam prospektus menyebutkan, PT Batavia Investama (BPV) selaku pemegang saham akan menjual 72 juta HMETD kepada PT Batavia Prosperindo International Tbk (BPI). PT Batavia Prosperindo Sekuritas akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) pada rights issue ini. Dananya untuk modal kerja. Tanggal efektif aksi korporasi pada 19 November. Sedangkan cum HMETD 26 November.

William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan, aksi ini bisa menambah jumlah saham beredar tapi belum tentu investor tertarik. Sebab volume saham BSIM dan BPFI kecil.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana