JAKARTA. Pembiayaan valuta asing (valas) Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun lalu tumbuh 39,82% secara year on year (yoy). Namun tahun ini BSM hanya menargetkan pertumbuhan pembiayaan valas sebesar 5% yoy. Berdasarkan laporan keuangan BSM di akhir 2014, jumlah pembiayaan valas yang telah disalurkan BSM mencapai Rp 226,89 miliar. Jumlah meningkat jauh dibandingkan akhir 2013 yang baru mencapai Rp 162,27 miliar. Di 2014 lalu, dana pihak ketiga (DPK) valas yang berhasil dihimpun BSM mencapai Rp 1,3 triliun. "Dengan penghimpunan DPK Valas yang lebih tinggi dari pembiayaan valas di tahun 2014, menyebabkan rasio FDR valas mengalami penguatan dari 72,9% di tahun 2013 menjadi 70,0% di tahun 2014. Artinya pertumbuhan pembiayaan valas dapat dipenuhi dengan DPK valas yang berhasil dihimpun," kata Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM pada KONTAN, Kamis (26/3). Kebanyakan pembiayaan valas di anak usaha Bank Mandiri ini pada tahun lalu berada di sektor transportasi. "Selain itu ada juga di sektor komunikasi, pertambangan, listrik, gas dan air," ujar Agus. Agus menambahkan, target pertumbuhan pembiayaan valas oleh BSM memang relatif kecil. "Hanya sekitar 5% dari total rencana pertumbuhan, itu pun khusus untuk nasabah yang revenue stream-nya dalam valas sehingga ada natural hedging," ujar Agus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BSM cuma targetkan pembiayaan valas tumbuh 5%
JAKARTA. Pembiayaan valuta asing (valas) Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun lalu tumbuh 39,82% secara year on year (yoy). Namun tahun ini BSM hanya menargetkan pertumbuhan pembiayaan valas sebesar 5% yoy. Berdasarkan laporan keuangan BSM di akhir 2014, jumlah pembiayaan valas yang telah disalurkan BSM mencapai Rp 226,89 miliar. Jumlah meningkat jauh dibandingkan akhir 2013 yang baru mencapai Rp 162,27 miliar. Di 2014 lalu, dana pihak ketiga (DPK) valas yang berhasil dihimpun BSM mencapai Rp 1,3 triliun. "Dengan penghimpunan DPK Valas yang lebih tinggi dari pembiayaan valas di tahun 2014, menyebabkan rasio FDR valas mengalami penguatan dari 72,9% di tahun 2013 menjadi 70,0% di tahun 2014. Artinya pertumbuhan pembiayaan valas dapat dipenuhi dengan DPK valas yang berhasil dihimpun," kata Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM pada KONTAN, Kamis (26/3). Kebanyakan pembiayaan valas di anak usaha Bank Mandiri ini pada tahun lalu berada di sektor transportasi. "Selain itu ada juga di sektor komunikasi, pertambangan, listrik, gas dan air," ujar Agus. Agus menambahkan, target pertumbuhan pembiayaan valas oleh BSM memang relatif kecil. "Hanya sekitar 5% dari total rencana pertumbuhan, itu pun khusus untuk nasabah yang revenue stream-nya dalam valas sehingga ada natural hedging," ujar Agus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News