JAKARTA. Bank Syariah Mandiri melakukan sejumlah cara untuk mencapai target pendapatan berbasis komisi (fee based income) tahun ini. Salah satunya dengan memanfaatkan penjualan bank notes terutama Saudi Arabian Riyal (SAR). Program ini dalam rangka meningkatkan bisnis treasury sehingga bisa mendongkrak pendapatan berbasis komisi. Asal tahu saja, tahun ini, BSM menargetkan pendapatan berbasis komisi bisa tumbuh 25% dari realisasi tahun lalu yang senilai Rp 1 triliun. Artinya, tahun ini, fee based ditargetkan sebesar Rp 1,25 triliun. Untuk penjualan tersebut, BSM akan meningkatkan kerjasama dengan travel penyelenggara umrah dan haji khusus, selain membidik calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini. Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi mengatakan, potensi bisnis treasury bank syariah cukup besar. ‘’Kami berharap bisa menjual hingga 50 juta SAR untuk pelayanan haji dan umrah tahun ini,’’ katanya, Senin, (25/4).
BSM incar fee based dari jualan SAR
JAKARTA. Bank Syariah Mandiri melakukan sejumlah cara untuk mencapai target pendapatan berbasis komisi (fee based income) tahun ini. Salah satunya dengan memanfaatkan penjualan bank notes terutama Saudi Arabian Riyal (SAR). Program ini dalam rangka meningkatkan bisnis treasury sehingga bisa mendongkrak pendapatan berbasis komisi. Asal tahu saja, tahun ini, BSM menargetkan pendapatan berbasis komisi bisa tumbuh 25% dari realisasi tahun lalu yang senilai Rp 1 triliun. Artinya, tahun ini, fee based ditargetkan sebesar Rp 1,25 triliun. Untuk penjualan tersebut, BSM akan meningkatkan kerjasama dengan travel penyelenggara umrah dan haji khusus, selain membidik calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini. Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi mengatakan, potensi bisnis treasury bank syariah cukup besar. ‘’Kami berharap bisa menjual hingga 50 juta SAR untuk pelayanan haji dan umrah tahun ini,’’ katanya, Senin, (25/4).