JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membidik pendapatan hasil jasa alias fee based income tahun ini mencapai Rp 1 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 6,5% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 939 miliar. Direktur Utama Agus Sudiarto mengatakan, untuk mencapai target tersebut, BSM berusaha keras mencari sumber pendapatan non bunga lainnya. Sebab, sejak tahun 2014, anak usaha Bank Mandiri telah menghentikan dana talangan haji. “Kami sudah berhenti talangan haji sejak 2014, kalau itu berhenti otomatis berkurang fee based income. Tapi, untung bisnis kami yang bergerak di gadai emas dan cicil emas meningkat,” ujar Agus, Jumat (4/3). Tahun lalu, kontribusi fee based income dari bisnis gadai emas sebesar Rp 200 miliar, atau 21,30% dari total pendapatan hasil jasa.
BSM incar pendapatan hasil jasa Rp 1 triliun
JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membidik pendapatan hasil jasa alias fee based income tahun ini mencapai Rp 1 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 6,5% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 939 miliar. Direktur Utama Agus Sudiarto mengatakan, untuk mencapai target tersebut, BSM berusaha keras mencari sumber pendapatan non bunga lainnya. Sebab, sejak tahun 2014, anak usaha Bank Mandiri telah menghentikan dana talangan haji. “Kami sudah berhenti talangan haji sejak 2014, kalau itu berhenti otomatis berkurang fee based income. Tapi, untung bisnis kami yang bergerak di gadai emas dan cicil emas meningkat,” ujar Agus, Jumat (4/3). Tahun lalu, kontribusi fee based income dari bisnis gadai emas sebesar Rp 200 miliar, atau 21,30% dari total pendapatan hasil jasa.