JAKARTA. Bank Syariah Mandiri mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik selama paruh tahun 2010. Per Juni, laba bersih BSM (unaudited) mencapai Rp 197,59 miliar. Angka ini tumbuh 57,14% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009 sebesar Rp 125,74 miliar. Kenaikan laba tersebut antara lain ditopang oleh meningkatnya pendapatan operasional. Pendapatan operasional BSM pada Juni 2009 Rp 1,14 triliun, tumbuh 32,46%, menjadi Rp 1,51 triliun pada Juni 2010. Sebagian besar pendapatan operasional diperoleh dari pendapatan margin dan bagi hasil. Pendapatan margin dan bagi hasil BSM Rp 988,50 miliar pada Juni 2009, naik 29,29% menjadi Rp 1,28 triliun pada Juni 2010. Aset BSM juga tumbuh signifikan, semula Rp 18,68 triliun pada Juni 2009, meningkat 41,22% menjadi Rp 26,38 triliun pada Juni 2010. Pertumbuhan aset BSM antara lain didukung oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK BSM naik semula Rp 16,35 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp 23,33 triliun pada Juni 2010 atau tumbuh 42,69%. Struktur DPK BSM untuk Juni 2010 terdiri atas deposito sebesar Rp9,14 triliun, tabungan Rp7,99 triliun dan giro Rp6,20 triliun. Dari sisi pembiayaan, meski dibayangi krisis, BSM tetap menyalurkan pembiayaan dengan mengedepankan unsur kehati-hatian. Pembiayaan yang disalurkan BSM semula Rp 14,23 triliun pada Juni 2009, naik 39,63% menjadi Rp 19,87 triliun pada akhir Juni 2010. Pada semester I 2010, BSM telah membentuk cadangan PPAP Aktiva Produktif (termasuk pembiayaan) sesuai dengan ketentuan BI. PPAP Aktiva Produktif (termasuk pembiayaan) semula pada Juni 2009 135,03%. Pada Juni 2010, PPAP Aktiva Produktif (termasuk Pembiayaan) menjadi 122,37% pada Juni 2010.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BSM raup laba bersih Rp 197,59 miliar
JAKARTA. Bank Syariah Mandiri mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik selama paruh tahun 2010. Per Juni, laba bersih BSM (unaudited) mencapai Rp 197,59 miliar. Angka ini tumbuh 57,14% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009 sebesar Rp 125,74 miliar. Kenaikan laba tersebut antara lain ditopang oleh meningkatnya pendapatan operasional. Pendapatan operasional BSM pada Juni 2009 Rp 1,14 triliun, tumbuh 32,46%, menjadi Rp 1,51 triliun pada Juni 2010. Sebagian besar pendapatan operasional diperoleh dari pendapatan margin dan bagi hasil. Pendapatan margin dan bagi hasil BSM Rp 988,50 miliar pada Juni 2009, naik 29,29% menjadi Rp 1,28 triliun pada Juni 2010. Aset BSM juga tumbuh signifikan, semula Rp 18,68 triliun pada Juni 2009, meningkat 41,22% menjadi Rp 26,38 triliun pada Juni 2010. Pertumbuhan aset BSM antara lain didukung oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK BSM naik semula Rp 16,35 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp 23,33 triliun pada Juni 2010 atau tumbuh 42,69%. Struktur DPK BSM untuk Juni 2010 terdiri atas deposito sebesar Rp9,14 triliun, tabungan Rp7,99 triliun dan giro Rp6,20 triliun. Dari sisi pembiayaan, meski dibayangi krisis, BSM tetap menyalurkan pembiayaan dengan mengedepankan unsur kehati-hatian. Pembiayaan yang disalurkan BSM semula Rp 14,23 triliun pada Juni 2009, naik 39,63% menjadi Rp 19,87 triliun pada akhir Juni 2010. Pada semester I 2010, BSM telah membentuk cadangan PPAP Aktiva Produktif (termasuk pembiayaan) sesuai dengan ketentuan BI. PPAP Aktiva Produktif (termasuk pembiayaan) semula pada Juni 2009 135,03%. Pada Juni 2010, PPAP Aktiva Produktif (termasuk Pembiayaan) menjadi 122,37% pada Juni 2010.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News