BSM resmikan payment point di Unisma dan Unibraw



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) meresmikan dua payment point di lingkungan kampus Universitas Brawijaya dan Universitas Islam Malang  (Unisma) Jawa Timur. Kehadiran dua outlet itu diharapkan mempermudah pembayaran SPP bagi mahasiswa dan transaksi perbankan bagi seluruh civitas akademika di dua kampus tersebut.

Edwin Dwidjajanto Distribution and Services Director BSM menyampaikan BSM telah banyak bekerja sama dengan universitas negeri di antaranya Universitas Gajah Mada, IPB, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Universitas Islam Malang (Unisma) serta kampus-kampus besar di beberapa wilayah Indonesia.

Peresmian dua payment point tersebut dilakukan menyusul penandatanganan Memorandum of Understanding antara BSM dan Universitas Brawijaya dan di tempat terpisah antara Mandiri Syariah dan Universitas Islam Malang.


“Kami bersyukur dan bangga mendapat kepercayaan Unibraw dalam menyediakan layanan pembayaran SPP mahasiswa melalui host to host dan pembayaran gaji pegawai (payroll) serta pembiayaan bagi dosen dan karyawan. Ke depannya, kami berharap mendapat peluang lebih besar untuk menawarkan layanan dan produk perbankan syariah lainnya kepada karyawan dan mahasiswa Unibraw,” ujar Edwin dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/12)

BSM berharap dapat menawarkan produk perbankan seperti umrah dan haji, Gadai dan Cicil emas, BSM OTO, kepemilikan rumah yang khas di bank syariah, dan lain-lain. “Kami optimistis produk kami dapat mengakomodasi  keinginan karyawan dan mahasiswa untuk berbank syariah” ujar Edwin.

Layanan eksisting BSM di Unibraw dan Unisma saat ini masih terbatas untuk pembayaran SPP, pendanaan dan cash management. Layanan produk lain seperti pembiayaan akan dikoordinasikan dengan Cabang terdekat.

Sekadar informasi, BSM merupakan anak PT Bank Mandiri (persero) Tbk dan sampai saat ini masih satu-satunya bank kelompok Buku III. Hingga September 2017, Mandiri Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 58,72 triliun atau tumbuh 10,28% dibanding Rp 53,24 triliun pada September 2016 dengan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 74,75 triliun atau tumbuh 13,30% (yoy) dibandingkan posisi Kuartal III 2016 yang sebesar Rp 65,98 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia