JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini sebesar 11% - 12% secara year on year (yoy) dibanding tahun lalu. BSM akan lebih memperbesar porsi dana murah giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) untuk tahun ini. Menurut Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM, BSM tetap akan berupaya meningkatkan pertumbuhan DPK agar memiliki likuiditas yang cukup dalam menyalurkan pembiayaan. "Selain itu, BSM juga memanfaatkan instrumen pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan," kata Agus, Senin (2/3). Untuk tahun ini, BSM menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 11% - 12% secara yoy. Sementara, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), DPK BSM mencapai Rp 57,57 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,33% (yoy) dibanding akhir 2013 yang mencapai Rp 54,14 triliun.
BSM targetkan pertumbuhan DPK naik 12% tahun ini
JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini sebesar 11% - 12% secara year on year (yoy) dibanding tahun lalu. BSM akan lebih memperbesar porsi dana murah giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) untuk tahun ini. Menurut Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM, BSM tetap akan berupaya meningkatkan pertumbuhan DPK agar memiliki likuiditas yang cukup dalam menyalurkan pembiayaan. "Selain itu, BSM juga memanfaatkan instrumen pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan," kata Agus, Senin (2/3). Untuk tahun ini, BSM menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 11% - 12% secara yoy. Sementara, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), DPK BSM mencapai Rp 57,57 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,33% (yoy) dibanding akhir 2013 yang mencapai Rp 54,14 triliun.