JAKARTA. PT Baramulti Sukses Sarana Tbk telah resmi mengambil alih aset berupa tanah seluas 2.862.818 meter persegi (m²) dari PT Baramulti Sugih Sentosa (BMSS). Melalui anak usahanya, PT Antang Gunung Meratus (AGM), emiten berkode saham BSSR itu juga mengambil aset lain berupa bangunan dan infrastruktur pendukung di wilayah Tatakan, Lok Buntar, Sungai Puting dan Muning. Menurut Corporate Secretary BSSR, Geroard Jusuf, upaya tersebut dilakukan demi mengoptimalkan kegiatan produksi dan transportasi batubara anak usaha. Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan guna menggenjot profitabilitas Antang Gunung Meratus. "Pada 25 Maret kemarin, kami sudah mengambil alih aset-aset milik BMSS di Kalimantan Selatan. Aset itu juga termasuk Dermaga khusus Lok Buntar dan Kanal yang terletak di Kecamatan Tapin Selatan, Tapin tengah, Candi Laras Selatan dan Utara di Kabupaten Tapin," ujarnya, Kamis (11/4). Menurut Geroard, untuk merealisasikan pengambilalihan aset itu, pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 480 miliar. Adapun dana itu berasal dari piutang (set-off) kepada BMSS sebesar US$ 10 juta dan penerbitan surat utang atau promissory notes sebesar US$ 40 juta berjangka waktu enam bulan.
BSSR targetkan produksi batubara 8,5 juta ton
JAKARTA. PT Baramulti Sukses Sarana Tbk telah resmi mengambil alih aset berupa tanah seluas 2.862.818 meter persegi (m²) dari PT Baramulti Sugih Sentosa (BMSS). Melalui anak usahanya, PT Antang Gunung Meratus (AGM), emiten berkode saham BSSR itu juga mengambil aset lain berupa bangunan dan infrastruktur pendukung di wilayah Tatakan, Lok Buntar, Sungai Puting dan Muning. Menurut Corporate Secretary BSSR, Geroard Jusuf, upaya tersebut dilakukan demi mengoptimalkan kegiatan produksi dan transportasi batubara anak usaha. Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan guna menggenjot profitabilitas Antang Gunung Meratus. "Pada 25 Maret kemarin, kami sudah mengambil alih aset-aset milik BMSS di Kalimantan Selatan. Aset itu juga termasuk Dermaga khusus Lok Buntar dan Kanal yang terletak di Kecamatan Tapin Selatan, Tapin tengah, Candi Laras Selatan dan Utara di Kabupaten Tapin," ujarnya, Kamis (11/4). Menurut Geroard, untuk merealisasikan pengambilalihan aset itu, pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 480 miliar. Adapun dana itu berasal dari piutang (set-off) kepada BMSS sebesar US$ 10 juta dan penerbitan surat utang atau promissory notes sebesar US$ 40 juta berjangka waktu enam bulan.