JAKARTA. Untuk menyinergikan usaha di lini bisnis telekomunikasi, media dan teknologi, PT Bakrie Telecom menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun. Presiden Direktur PT. Bakrie Telecom, Tbk, Anindya Novyan Bakrie menjelaskan, dana ini untuk mencapai visi Bakrie Telcom, Media dan Teknologi yakni lini bisnis telekomunikasi (BTEL), Media (VIVA Group) dan Teknologi (BConn dan BNET) sampai tahun 2015.Dari alokasi tersebut, BTEL mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk memberdayakan pengusaha baru telematika di seluruh Indonesia mulai tahun ini. "Ini perlu dimanfaatkan supaya konsumen telematika Indonesia bisa mulai beralih menjadi technopreneur seperti layaknya Google, Facebook dan sebagainya dalam tiga sampai lima tahun ke depan," kata Anindya Bakrie di Jakarta, Kamis (31/3).Dukungan BTEL ini didasarkan pada keterkaitan antara visi Bakrie TMT2015 dengan tren industri telematikan yang berbasikan internet untuk keperluan komunikasi, hiburan dan meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu, Anindya mejelaskan perlunya mobilitas dan konversi penuh antara telekomunikasi, media dan teknologi sampai tahun 2015.Saat ini BTEL telah memiliki 150.000 pelanggan baru sejak diluncurkannya Affordable Hyperspeed Access (AHA) sembilan bulan lalu. Jumlah tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan lima tahun lalu di mana jumlah pelanggannya sebesar 13 juta orang. Untuk terus meningkatkan jumlah pelanggan, BTEL gaming phone pertama di dunia yang memiliki 30 macam game dalam waktu dekat ini. Selain itu, BTEL juga akan meluncurkan beragam perangkat telematika modern dengan harga terjangkau.Sekadar informasi, BTEL telah berinvestasi sebesar US$400 juta dalam dua tahun terakhir untuk persiapan peluncuran program BTEL 2.0 ini, dan kelima karena kami sudah menjadi rekan dari dua raksasa teknologi dunia yaitu Google dan Electronic Arts.Selain itu, pada tahun 2009-2010 silam, BTEL menginvestasikan US$ 400 juta untuk ekspansi kapasitas dan pengembangan broadband yang akan meningkatkan pendapatan dua kali lipat pada tahun 2015.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTEL alokasikan dana Rp 5 Triliun untuk sinergikan bisnis telekomunikasi
JAKARTA. Untuk menyinergikan usaha di lini bisnis telekomunikasi, media dan teknologi, PT Bakrie Telecom menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun. Presiden Direktur PT. Bakrie Telecom, Tbk, Anindya Novyan Bakrie menjelaskan, dana ini untuk mencapai visi Bakrie Telcom, Media dan Teknologi yakni lini bisnis telekomunikasi (BTEL), Media (VIVA Group) dan Teknologi (BConn dan BNET) sampai tahun 2015.Dari alokasi tersebut, BTEL mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk memberdayakan pengusaha baru telematika di seluruh Indonesia mulai tahun ini. "Ini perlu dimanfaatkan supaya konsumen telematika Indonesia bisa mulai beralih menjadi technopreneur seperti layaknya Google, Facebook dan sebagainya dalam tiga sampai lima tahun ke depan," kata Anindya Bakrie di Jakarta, Kamis (31/3).Dukungan BTEL ini didasarkan pada keterkaitan antara visi Bakrie TMT2015 dengan tren industri telematikan yang berbasikan internet untuk keperluan komunikasi, hiburan dan meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu, Anindya mejelaskan perlunya mobilitas dan konversi penuh antara telekomunikasi, media dan teknologi sampai tahun 2015.Saat ini BTEL telah memiliki 150.000 pelanggan baru sejak diluncurkannya Affordable Hyperspeed Access (AHA) sembilan bulan lalu. Jumlah tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan lima tahun lalu di mana jumlah pelanggannya sebesar 13 juta orang. Untuk terus meningkatkan jumlah pelanggan, BTEL gaming phone pertama di dunia yang memiliki 30 macam game dalam waktu dekat ini. Selain itu, BTEL juga akan meluncurkan beragam perangkat telematika modern dengan harga terjangkau.Sekadar informasi, BTEL telah berinvestasi sebesar US$400 juta dalam dua tahun terakhir untuk persiapan peluncuran program BTEL 2.0 ini, dan kelima karena kami sudah menjadi rekan dari dua raksasa teknologi dunia yaitu Google dan Electronic Arts.Selain itu, pada tahun 2009-2010 silam, BTEL menginvestasikan US$ 400 juta untuk ekspansi kapasitas dan pengembangan broadband yang akan meningkatkan pendapatan dua kali lipat pada tahun 2015.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News