JAKARTA. Tumpukan utang PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terus bertambah tiap tahunnya. Per 30 September 2013 total utang emiten telekomunikasi ini sebanyak Rp 9,35 triliun.Rincian utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp 4,37 triliun dan utang jangka panjang sebesar Rp 4,98 triliun.Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL mengatakan utang terbesar berasal dari surat utang yang diterbitkan perusahaan (bonds) sebesar US$ 380 juta atau setara Rp 4,56 triliun."Utang kami yang besar itu dari bonds US$ 380 juta, utang vendor financing US$ 150 juta dan utang yang difasilitasi kredit US$ 150 juta," ujar Abi usai Paparan Publik di kantornya, Jumat (20/12).Namun, Abi enggan merinci berapa total jumlah utang jatuh tempo dan yang akan dibayarkan di tahun depan. "Kami sudah tunjuk konsultan untuk lihat utangnya dan nanti akan dibuat stering committee," jawab Abi. Lagi-lagi Abi tidak mau menjelaskan kapan batas pembahasan utang bersama konsultan tersebut.Abi hanya bilang untuk jangka pendek, perseroan akan mengandalkan earning before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) untuk pembayaran utangnya. "EBITDA sekarang ada Rp 770 miliar, tahun depan diperkirakan Rp 1 triliun", ujar Abi.Abi juga belum menjelaskan langkah apa yang diambil perseroan untuk melunasi keseluruhan utangnya. Dia bilang opsi seperti penerbitan rights issues atau memperpanjang jatuh tempo utang terus digodok dan ditentukan kemudian.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTEL andalkan EBITDA untuk bayar utang
JAKARTA. Tumpukan utang PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terus bertambah tiap tahunnya. Per 30 September 2013 total utang emiten telekomunikasi ini sebanyak Rp 9,35 triliun.Rincian utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp 4,37 triliun dan utang jangka panjang sebesar Rp 4,98 triliun.Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL mengatakan utang terbesar berasal dari surat utang yang diterbitkan perusahaan (bonds) sebesar US$ 380 juta atau setara Rp 4,56 triliun."Utang kami yang besar itu dari bonds US$ 380 juta, utang vendor financing US$ 150 juta dan utang yang difasilitasi kredit US$ 150 juta," ujar Abi usai Paparan Publik di kantornya, Jumat (20/12).Namun, Abi enggan merinci berapa total jumlah utang jatuh tempo dan yang akan dibayarkan di tahun depan. "Kami sudah tunjuk konsultan untuk lihat utangnya dan nanti akan dibuat stering committee," jawab Abi. Lagi-lagi Abi tidak mau menjelaskan kapan batas pembahasan utang bersama konsultan tersebut.Abi hanya bilang untuk jangka pendek, perseroan akan mengandalkan earning before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) untuk pembayaran utangnya. "EBITDA sekarang ada Rp 770 miliar, tahun depan diperkirakan Rp 1 triliun", ujar Abi.Abi juga belum menjelaskan langkah apa yang diambil perseroan untuk melunasi keseluruhan utangnya. Dia bilang opsi seperti penerbitan rights issues atau memperpanjang jatuh tempo utang terus digodok dan ditentukan kemudian.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News