BTEL andalkan Esia untuk keluar dari kerugian



JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) ternyata belum mampu menggenjot kinerja keuangannya. Sepanjang tahun 2012 lalu, BTEL hanya membukukan pendapatan Rp 2,36 triliun atau bturun 10% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 2,59 triliun.

Dari segi laba, BTEL justru mencatat rugi bersih Rp 3,14 triliun, terperosok sebesar 300% dari periode kerugian tahun sebelumnya yang masih Rp 782,7 miliar. Sementara itu, untuk EBITDA, manajemen mencatatkan hampir Rp 1 triliun.

Menanggapi kondisi kinerja yang merosot tersebut, manajemen berencana kembali memperkuat merek utamanya, yakni Esia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.


Jastiro Abi selaku Direktur Utama yang baru menjelaskan, pihaknya akan menganut prinsip one brand, one price. Jadi, beberapa merek turunan BTEL sebelumnya, seperti Ceria dan Aha bakal dijadikan satu ke dalam payung Esia. "Merek dagang Esia sudah kuat, jadi harga paketnya satu bundling itu saja," tukas Jastiro," Selasa (11/6).

Sementara itu, pada kuartal I tahun ini, manajemen kembali membukukan rugi bersih sebesar Rp 97 miliar, atau membaik dari kondisi sebelumnya. Dari segi pendapatan, manajemen juga mencatat kenaikan pendapatan sebesar 11% menjadi Rp 527 miliar.

EBITDA BTEL juga naik 45% menjadi Rp 277 miliar. Pada periode sebelumnya, manajemen mencatat EBITDA Rp 191 miliar. Sayang, manajemen enggan mengungkapkan target kinerjanya tahun ini. "Tapi yang jelas, EBITDA kami ditargetkan tumbuh 35% - 40%," pungkas Jastiro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri