JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) ternyata belum mampu menggenjot kinerja keuangannya. Sepanjang tahun 2012 lalu, BTEL hanya membukukan pendapatan Rp 2,36 triliun atau bturun 10% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 2,59 triliun. Dari segi laba, BTEL justru mencatat rugi bersih Rp 3,14 triliun, terperosok sebesar 300% dari periode kerugian tahun sebelumnya yang masih Rp 782,7 miliar. Sementara itu, untuk EBITDA, manajemen mencatatkan hampir Rp 1 triliun. Menanggapi kondisi kinerja yang merosot tersebut, manajemen berencana kembali memperkuat merek utamanya, yakni Esia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
BTEL andalkan Esia untuk keluar dari kerugian
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) ternyata belum mampu menggenjot kinerja keuangannya. Sepanjang tahun 2012 lalu, BTEL hanya membukukan pendapatan Rp 2,36 triliun atau bturun 10% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 2,59 triliun. Dari segi laba, BTEL justru mencatat rugi bersih Rp 3,14 triliun, terperosok sebesar 300% dari periode kerugian tahun sebelumnya yang masih Rp 782,7 miliar. Sementara itu, untuk EBITDA, manajemen mencatatkan hampir Rp 1 triliun. Menanggapi kondisi kinerja yang merosot tersebut, manajemen berencana kembali memperkuat merek utamanya, yakni Esia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.