JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tampaknya tidak takut dengan tingginya biaya bunga yang harus dibayar untuk utangnya. Buktinya, perusahaan halo-halo Grup Bakrie ini terus menambah jumlah utangnya.Berdasarkan laporan keuangan, BTEL kembali mengantongi utang sebesar US$ 30 juta. Utang ini berasal dari Credit Suisse AG, cabang Singapura. Pinjaman ini memiliki jangka waktu tiga tahun dengan bunga 9% diatas LIBOR per tahun. BTEL mendapatkan utang ini pada 16 Juli 2010 lalu.Tak hanya itu, BTEL menambah lagi utangnya pada 12 Agustus 2010. Kali ini, utang yang diperoleh BTEL RMB 2 miliar dari Industrial and Commercial Bank of China dan Huawei Technologies Co. Ltd. Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja.Dengan tambahan utang ini, pastinya beban bunga yang dibayarkan oleh BTEL kembali menanjak. Padahal, pada semester I 2010 saja, laba bersih BTEL tergerus 96,29% dari Rp 72,8 miliar menjadi tinggal Rp 2,7 miliar. Penurunan laba bersih ini lantaran beban usaha BTEL yang menanjak dari Rp 1,17 triliun menjadi Rp 1,2 triliun.Sayang, hingga berita ini diturunkan KONTAN belum berhasil meminta konfirmasi tentang pinjaman ini. Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi dan Direktur Rahmat Junaidi tidak membalas panggilan seluler dan pesan singkat yang dilayangkan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTEL belum kapok numpuk utang
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tampaknya tidak takut dengan tingginya biaya bunga yang harus dibayar untuk utangnya. Buktinya, perusahaan halo-halo Grup Bakrie ini terus menambah jumlah utangnya.Berdasarkan laporan keuangan, BTEL kembali mengantongi utang sebesar US$ 30 juta. Utang ini berasal dari Credit Suisse AG, cabang Singapura. Pinjaman ini memiliki jangka waktu tiga tahun dengan bunga 9% diatas LIBOR per tahun. BTEL mendapatkan utang ini pada 16 Juli 2010 lalu.Tak hanya itu, BTEL menambah lagi utangnya pada 12 Agustus 2010. Kali ini, utang yang diperoleh BTEL RMB 2 miliar dari Industrial and Commercial Bank of China dan Huawei Technologies Co. Ltd. Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja.Dengan tambahan utang ini, pastinya beban bunga yang dibayarkan oleh BTEL kembali menanjak. Padahal, pada semester I 2010 saja, laba bersih BTEL tergerus 96,29% dari Rp 72,8 miliar menjadi tinggal Rp 2,7 miliar. Penurunan laba bersih ini lantaran beban usaha BTEL yang menanjak dari Rp 1,17 triliun menjadi Rp 1,2 triliun.Sayang, hingga berita ini diturunkan KONTAN belum berhasil meminta konfirmasi tentang pinjaman ini. Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi dan Direktur Rahmat Junaidi tidak membalas panggilan seluler dan pesan singkat yang dilayangkan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News