JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengalami penurunan jumlah pelanggan secara drastis yang menyebabkan emiten ini merugi. Maka dari itu ke depan, industri CDMA akan diganti dengan konsep mobile virtual network operator (MVNO). Tercatat tahun 2014 pelanggan BTEL itu 11.648 namun hingga akhir tahun 2015 pelangganya menjadi 2.406. Dab pada 2015 Bakrie Telecom juga mengalami kerugian mencapai Rp 8,64 triliun. Angka tersebut naik 201,15% dari rugi bersih di tahun 2014 sebesar Rp 2,86 triliun. Segala upaya dilakukan untuk menutup utang, BTEL merumahkan sejumlah karyawan dan melakukan restrukturisasi utang dan mematangkan model bisnis. Salah satu langkahnya yaitu dengan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK).
BTEL fokus restrukturisasi utang dan model bisnis
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengalami penurunan jumlah pelanggan secara drastis yang menyebabkan emiten ini merugi. Maka dari itu ke depan, industri CDMA akan diganti dengan konsep mobile virtual network operator (MVNO). Tercatat tahun 2014 pelanggan BTEL itu 11.648 namun hingga akhir tahun 2015 pelangganya menjadi 2.406. Dab pada 2015 Bakrie Telecom juga mengalami kerugian mencapai Rp 8,64 triliun. Angka tersebut naik 201,15% dari rugi bersih di tahun 2014 sebesar Rp 2,86 triliun. Segala upaya dilakukan untuk menutup utang, BTEL merumahkan sejumlah karyawan dan melakukan restrukturisasi utang dan mematangkan model bisnis. Salah satu langkahnya yaitu dengan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK).