JAKARTA. Manajemen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengaku tidak takut dengan banyaknya pinjaman yang digaet oleh perusahaan dalam rangka melakukan investasi. BTEL optimistis, dengan investasi tersebut kinerja perseroan akan jauh lebih baik.Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi mengakui, dalam jangka pendek, utang ini memang akan menekan kinerja perusahaan. Namun, dalam jangka panjang jika investasinya berjalan lancar, maka keuntungan yang didapat akan berlipat.Dia menjelaskan, utang sebesar US$ 30 juta yang diperoleh dari Credit Suisse AG cabang Singapura tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal pengembangan Esia. Maklum saja, pengembangan Esia membutuhkan dana US$ 100 juta."Kami tidak akan berutang jika tidak menguntungkan perusahaan, dan pastinya return yang kami dapat lebih besar dari pembayaran bunga," tegasnya. Sayang, Jastiro enggan mengungkapkan berapa perkiraan return yang akan diraihnya. Sementara, utang yang didapatnya dari Industrial and Commercial Bank of China dan Huawei Technologies Co. Ltd sebesar RMB 2 miliar adalah fasilitas. Artinya, BTEL baru akan dikenakan bunga jika menarik fasilitas ini. "Kami belum tarik," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTEL: Tak mungkin utang kalau tidak menguntungkan
JAKARTA. Manajemen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengaku tidak takut dengan banyaknya pinjaman yang digaet oleh perusahaan dalam rangka melakukan investasi. BTEL optimistis, dengan investasi tersebut kinerja perseroan akan jauh lebih baik.Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi mengakui, dalam jangka pendek, utang ini memang akan menekan kinerja perusahaan. Namun, dalam jangka panjang jika investasinya berjalan lancar, maka keuntungan yang didapat akan berlipat.Dia menjelaskan, utang sebesar US$ 30 juta yang diperoleh dari Credit Suisse AG cabang Singapura tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal pengembangan Esia. Maklum saja, pengembangan Esia membutuhkan dana US$ 100 juta."Kami tidak akan berutang jika tidak menguntungkan perusahaan, dan pastinya return yang kami dapat lebih besar dari pembayaran bunga," tegasnya. Sayang, Jastiro enggan mengungkapkan berapa perkiraan return yang akan diraihnya. Sementara, utang yang didapatnya dari Industrial and Commercial Bank of China dan Huawei Technologies Co. Ltd sebesar RMB 2 miliar adalah fasilitas. Artinya, BTEL baru akan dikenakan bunga jika menarik fasilitas ini. "Kami belum tarik," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News