JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terus berusaha memenuhi kuota pembiayaan vendor atau vendor financing mereka yang besarnya mencapai US$ 150 juta. Soalnya, sampai senin (21/12), vendor financing yang mereka peroleh baru terpenuhi dari Huawei. Nilainya juga hanya 30% dari total kebutuhan atau sebesar US$ 45 juta saja. Dus, BTEL masih harus mencari lagi vendor baru untuk menutupi kekurangan pembiayaan sebesar US$ 105 juta. Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi, Senin (21/12) menyatakan, BTEL masih terus melakukan penjajakan terhadap beberapa vendor. Toh, ia mengakui, salah satu vendor utama mereka tetap HuaWei. Maksudnya, BTLE masih akan terus mendekati Huawei agar bersedia menambah lagi pinjaman dana mereka. "Bisa saja sampai 50% dari total pembiayaan," kata Jastiro.Sayangnya, Jastiro keberatan menyebutkan jumlah dan siapa lagi vendor financingyang sedang mereka jajaki. Ia beralasan, jumlah vendor incaran BTEL bisa berubah sewaktu-waktu. "Yang pasti lebih dari satu," kata dia.Aksi BTEL mencari vendor financing ini sebenarnya bagian dari strategi BTEL mencari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk 2008-2011. Selama 4 tahun itu, BTEL mematok capex US $ 600 juta untuk pengembangan jaringan dan peningkatan kualitas pelayanan. Separuhnya atau sekitar US $ 300 juta sudah terpenuhi lewat penerbitan saham baru atawa rights issue BTEL di 2008. Nah, sebesar 25% atau US$ 150 juta niatnya meerka cari lewat vendor financing. Sisanya 25% lagi barulah mengorek dari kas internal. BTEl juga berencana menerbitkan obligasi internasional, sebagai alternatif pembiayaan. Cuma, waktu penerbitan dan siapa arranger-nya belum mereka pastikan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTEL Terus Upayakan Penuhi Vendor Financing US$ 150 Juta
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terus berusaha memenuhi kuota pembiayaan vendor atau vendor financing mereka yang besarnya mencapai US$ 150 juta. Soalnya, sampai senin (21/12), vendor financing yang mereka peroleh baru terpenuhi dari Huawei. Nilainya juga hanya 30% dari total kebutuhan atau sebesar US$ 45 juta saja. Dus, BTEL masih harus mencari lagi vendor baru untuk menutupi kekurangan pembiayaan sebesar US$ 105 juta. Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi, Senin (21/12) menyatakan, BTEL masih terus melakukan penjajakan terhadap beberapa vendor. Toh, ia mengakui, salah satu vendor utama mereka tetap HuaWei. Maksudnya, BTLE masih akan terus mendekati Huawei agar bersedia menambah lagi pinjaman dana mereka. "Bisa saja sampai 50% dari total pembiayaan," kata Jastiro.Sayangnya, Jastiro keberatan menyebutkan jumlah dan siapa lagi vendor financingyang sedang mereka jajaki. Ia beralasan, jumlah vendor incaran BTEL bisa berubah sewaktu-waktu. "Yang pasti lebih dari satu," kata dia.Aksi BTEL mencari vendor financing ini sebenarnya bagian dari strategi BTEL mencari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk 2008-2011. Selama 4 tahun itu, BTEL mematok capex US $ 600 juta untuk pengembangan jaringan dan peningkatan kualitas pelayanan. Separuhnya atau sekitar US $ 300 juta sudah terpenuhi lewat penerbitan saham baru atawa rights issue BTEL di 2008. Nah, sebesar 25% atau US$ 150 juta niatnya meerka cari lewat vendor financing. Sisanya 25% lagi barulah mengorek dari kas internal. BTEl juga berencana menerbitkan obligasi internasional, sebagai alternatif pembiayaan. Cuma, waktu penerbitan dan siapa arranger-nya belum mereka pastikan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News