BTN akan melakukan sekuritisasi Rp 1 triliun



JAKARTA. Untuk dapat menambah permodalan ekspansi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan melakukan sekuritisasi Rp 1 triliun. Rencananya, BTN akan menjalankan sekuritisasi ini awal kuartal IV tahun ini.

"Mencari dana panjang, tinggal sekuritisasi saja," sebut Wakil Direktur BTN, Evi Firmansyah, Jumat, (21/6). Ia bilang, pihaknya akan memperbanyak sekuritisasi untuk mencari dana panjang. Ini karena pembiayaan perumahan yang bersifat jangka panjang.

Perlu diketahui, sekuritisasi adalah securitization yaitu berarti pengonversian piutang atau aset, biasanya kredit menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan


Sebelumnya, bank yang berfokus pada properti ini pun sudah mengeluarkan obligasi Rp 2 triliun. Evi mengakui, ada permasalahan klasik bila bank hanya mengandalkan Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk pembiayaan rumah jangka panjang bertenor 10 tahun atau lebih.

Padahal, deposito di BTN umumnya cuma bertahan 3 bulan dan giro malah cenderung lebih rentan. Meski begitu, ia menyadari, bahwa menerbitkan obligasi dan sekuritisasi akan lebih mahal dibanding mengandalkan DPK.

Kondisi itu juga serba salah, karena dapat menyebabkan suku bunga kredit meningkat. Pasalnya, likuiditas BTN mulai mengetat. Rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) kuartal pertama ini berada di posisi 98,1%.

BTN tengah berusaha menggenjot pertumbuhan DPK lebih tinggi dibanding kredit. DPK BTN berhasil meningkat 34,6% dari Rp 64,7 triliun menjadi Rp 87 triliun. Sedangkan kreditnya tumbuh 26,8% dari Rp 66,4 triliun menjadi Rp 88,5 triliun.

Untuk komposisi pendanaan, BTN mengandalkan pasar modal hanya sekitar 5-10%. Nanti bila pasar kondusif, Evi bilang pihaknya akan mencoba menaikkan porsi tersebut perlahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri