JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) akan menggunakan opsi beli (call option) atas Obligasi Subordinasi I tahun 2004. Opsi beli ini akan dilaksanakan pada saat ulang tahun kelima obligasi subordinasi yang akan jatuh pada 25 Mei 2009. Obligasi Subordinasi I tahun 2004 milik BTN tersebut terbit pada tanggal 25 Mei 2004 dengan tenor 10 tahun. Adapun nilai nominal obligasi ini adalah Rp 250 miliar. Rencananya, BTN akan memakai haknya untuk membeli seluruh obligasi berperingkat idA+ pada ulang tahun kelima penerbitannya. "Dana yang digunakan berasal dari kas internal," ujar Saut Pardede, Direktur Treasuri BTN, di Jakarta, Selasa kemarin (13/1). BTN berniat melakukan pelunasan awal karena bunga atau kupon obligasi itu cukup tinggi. Di tahun pertama hingga kelima, BTN hanya membayar kupon 12,5%-13,25% per tahun. Tapi, untuk tahun keenam hingga kesepuluh, kupon surat utang itu melonjak menjadi 22,5%-23,5% per tahun. Tentu, beban BTN akan berkurang jika mereka mencari sumber pendanaan lain atau menerbitkan surat utang baru dengan tingkat kupon lebih rendah. Saut menjelaskan, BTN berani memakai kas internal untuk membeli kembali obligasi tersebut karena yakin struktur modal saat ini masih kuat. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTN sekarang sebesar 16,4%. Artinya, CAR BTN masih jauh di atas angka minimal yang ditetapkan Bank Indonesia (BI), yakni 8%. Sekarang, BTN sedang mengurus izin rencana pelaksanaan opsi beli obligasi subordinasi itu ke BI. Setelah perizinan dari BI keluar, BTN akan segera mengumumkan pelaksanaan pembelian kembali obligasi tersebut. Di samping rencana tersebut, BTN juga akan melunasi Obligasi X yang diterbitkan bersamaan dengan obligasi subordinasi ini. BTN pun telah menyiapkan sejumlah dana untuk melunasi pokok dan bunga obligasi kepada pemegang obligasi X tahun 2004. Obligasi dengan tenor lima tahun ini bernilai Rp 750 miliar. Adapun dana yang sudah disiapkan BTN mencapai Rp 775 miliar. Saat ini BTN masih menempatkan dana tersebut di instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Setelah melunasi Obligasi X dan membeli kembali Obligasi Subordinasi I, BTN berencana kembali menerbitkan surat utang. BTN akan melaksanakan penerbitan obligasi anyar ini dalam dua tahap. Pada semester pertama 2008, BTN berharap bisa menerbitkan obligasi Rp 500 miliar. Kemudian, pada semester kedua, BTN akan menerbitkan obligasi dengan nilai lebih besar, yakni Rp 1 triliun. Rencananya, BTN akan memakai dan kedua obligasi tersebut untuk ekspansi kredit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTN Akan Pakai Opsi Beli Atas Obligasi I Subordinasi 2004
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) akan menggunakan opsi beli (call option) atas Obligasi Subordinasi I tahun 2004. Opsi beli ini akan dilaksanakan pada saat ulang tahun kelima obligasi subordinasi yang akan jatuh pada 25 Mei 2009. Obligasi Subordinasi I tahun 2004 milik BTN tersebut terbit pada tanggal 25 Mei 2004 dengan tenor 10 tahun. Adapun nilai nominal obligasi ini adalah Rp 250 miliar. Rencananya, BTN akan memakai haknya untuk membeli seluruh obligasi berperingkat idA+ pada ulang tahun kelima penerbitannya. "Dana yang digunakan berasal dari kas internal," ujar Saut Pardede, Direktur Treasuri BTN, di Jakarta, Selasa kemarin (13/1). BTN berniat melakukan pelunasan awal karena bunga atau kupon obligasi itu cukup tinggi. Di tahun pertama hingga kelima, BTN hanya membayar kupon 12,5%-13,25% per tahun. Tapi, untuk tahun keenam hingga kesepuluh, kupon surat utang itu melonjak menjadi 22,5%-23,5% per tahun. Tentu, beban BTN akan berkurang jika mereka mencari sumber pendanaan lain atau menerbitkan surat utang baru dengan tingkat kupon lebih rendah. Saut menjelaskan, BTN berani memakai kas internal untuk membeli kembali obligasi tersebut karena yakin struktur modal saat ini masih kuat. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTN sekarang sebesar 16,4%. Artinya, CAR BTN masih jauh di atas angka minimal yang ditetapkan Bank Indonesia (BI), yakni 8%. Sekarang, BTN sedang mengurus izin rencana pelaksanaan opsi beli obligasi subordinasi itu ke BI. Setelah perizinan dari BI keluar, BTN akan segera mengumumkan pelaksanaan pembelian kembali obligasi tersebut. Di samping rencana tersebut, BTN juga akan melunasi Obligasi X yang diterbitkan bersamaan dengan obligasi subordinasi ini. BTN pun telah menyiapkan sejumlah dana untuk melunasi pokok dan bunga obligasi kepada pemegang obligasi X tahun 2004. Obligasi dengan tenor lima tahun ini bernilai Rp 750 miliar. Adapun dana yang sudah disiapkan BTN mencapai Rp 775 miliar. Saat ini BTN masih menempatkan dana tersebut di instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Setelah melunasi Obligasi X dan membeli kembali Obligasi Subordinasi I, BTN berencana kembali menerbitkan surat utang. BTN akan melaksanakan penerbitan obligasi anyar ini dalam dua tahap. Pada semester pertama 2008, BTN berharap bisa menerbitkan obligasi Rp 500 miliar. Kemudian, pada semester kedua, BTN akan menerbitkan obligasi dengan nilai lebih besar, yakni Rp 1 triliun. Rencananya, BTN akan memakai dan kedua obligasi tersebut untuk ekspansi kredit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News