KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memperkirakan biaya dana atau cost of fund (CoF) akan terus turun sampai akhir tahun. Bank pelat merah ini telah menyiapkan strategi untuk menggenjot dana murah guna menekan biaya dana tersebut. Pada kuartal I 2021, BTN berhasil menurunkan CoF menjadi 3,69% dari 5,28% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Distribution & Retail Funding BTN Jasmin mengatakan, penurunan tersebut sejalan dengan penurunan suku bunga acuan dan pengelolaan likuiditas yang terjaga baik.
"Strategi kita menurunkan biaya dana tahun ini adalah bagaimana cara untuk meningkatkan rasio dana murah atau
current account and saving account (CASA) dari tabungan," kata Jasmin dalam paparan kinerja BTN kuartal I 2021, Kamis (22/4). Pada kuartal BTN mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 33,01% yoy menjadi Rp 294,91 triliun. Tabungan tercatat tumbuh 4,29%, giro 33,91% dan deposito tumbuh sebesar 41,44%.
Baca Juga: Laba bersih BTN naik 36,7% pada kuartal I menjadi Rp 625 miliar Jasmin mengatakan, tabungan masih tumbuh kecil karena perseroan masih membenahi struktur pendanaan tersebut dan membenahi produk-produk untuk mendorong pergeseran dari dana mahal ke dana murah. Tahun lalu, BTN memiliki produk tabungan mahal yakni Tabungan Prima dengan bunga lebih tinggi. Tahun ini, BTN mencoba mengganti produk ini dengan produk baru yakni tabungan investa dengan bunga yang lebih rendah. Tabungan Investa ini telah diluncurkan pada 23 Februari 2021. Hingga Maret, BTN sudah berhasil mengumpulkan dana Rp 3,6 triliun dari produk itu. "Pelan-pelan kami akan menargetkan Rp 18 triliun dari produk ini sampai akhir tahun untuk menggantikan tabungan prima," kata Jasmin.
BTN juga akan meluncurkan tabungan bisnis pada Juli mendatang khusus bagi para pelaku usaha. Oleh karena itu, akan ada tiga produk yang akan jadi andalan perseroan mendorong peningkatan tabungan yakni BTN Batara, BTN Investa, dan Tabungan bisnis. Selain membenahi produk, BTN juga memperkuat infrastruktur transaction banking. "Kami sudah melakukan pengembangan mobile banking dan mesin EDC. Kami meningkatkan akuisisi merchant EDC supaya pedagang yang berkiatan dengan perumahan bisa bertransaksi dengan EDC." lanjut Jasmin. Kemudian, BTN juga akan semakin mengoptimalkan kemitraan dengan agen laku pandai di wilayah-wilayah yang belum ada kantor cabang BTN. Lewat agen diharapkan penghimpunan dana murah kian meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi