JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dalam penjualan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) seri 011. Hingga saat ini permintaan yang masuk melalui BTN telah mencapai Rp 400 miliar dari jatah yang diberikan pemerintah hanya Rp 374 miliar. "Kami optimistis penjualan bisa mencapai Rp 500 miliar, meski baru pertama kali menjadi agen penjual ORI tetapi permintaan yang masuk sudah sangat besar. Sampai tanggal 7 Oktober saja sudah Rp 400 miliar lebih," ujar Dewi Fitrianingrum, Kepala Divisi Wealth Management BTN dalam keterangannya, Rabu (8/10). Menurut Dewi, pihaknya terus meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk menambah kuota Bank BTN dari Rp 374 miliar menjadi sekitar Rp 400 miliar atau Rp 500 miliar. Pasalnya baru seminggu penjualan dilakukan permintaan yang masuk sudah Rp 400 miliar, sehingga pada tanggal 16 Oktober Bank BTN yakin permintaan bisa mencapai Rp 500 miliar.
BTN alami kelebihan permintaan ORI 011
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dalam penjualan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) seri 011. Hingga saat ini permintaan yang masuk melalui BTN telah mencapai Rp 400 miliar dari jatah yang diberikan pemerintah hanya Rp 374 miliar. "Kami optimistis penjualan bisa mencapai Rp 500 miliar, meski baru pertama kali menjadi agen penjual ORI tetapi permintaan yang masuk sudah sangat besar. Sampai tanggal 7 Oktober saja sudah Rp 400 miliar lebih," ujar Dewi Fitrianingrum, Kepala Divisi Wealth Management BTN dalam keterangannya, Rabu (8/10). Menurut Dewi, pihaknya terus meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk menambah kuota Bank BTN dari Rp 374 miliar menjadi sekitar Rp 400 miliar atau Rp 500 miliar. Pasalnya baru seminggu penjualan dilakukan permintaan yang masuk sudah Rp 400 miliar, sehingga pada tanggal 16 Oktober Bank BTN yakin permintaan bisa mencapai Rp 500 miliar.